Social Meaning Of Human Life In Galiukir Traditional Village In The Creation Of Painting

Main Article Content

I Made Dwi Kerta Utama
I Wayan Mudana
Gd. Yosef Tjokropramono

Abstract

Era globalisasi ditandai dengan kebudayaan manusia serba cepat, mudah dan instan. Persaingan kehidupan semakin ketat, semakin tertekan dan makna hidup semakin memudar. Makna hidup merupakan suatu hal berharga bagi setiap orang, apabila sudah ditemukan tentu menimbulkan perasaan bahagia, tentram dan damai. Makna hidup bisa ditemukan dari berbagai kejadian dalam perjalanan hidup, salah satunya melalui aktivitas sosial. Ide penciptaan karya seni lukis ini terinspirasi dari makna sosial kehidupan manusia yang terjadi di desa adat Galiukir, Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan, Bali. Menampilkan bentuk visual makna sosial kehidupan manusia dalam bentuk lukisan. Sebagai acuan mewujudkan karya Tugas Akhir penulis menggunakan aliran Klasisisme periode Renaisans dan Barok. Dengan pendekatan teori estetika, bentuk bermakna dan semiotika. Untuk merepresentasikan ide tersebut, digunakan metode penciptaan Wayan Setem, menjelaskan tentang langkah-langkah penciptaan karya seni secara garis besar melewati proses: tahap observasi atau kegiatan mengamati; tahap percobaan; tahap persiapan alat dan bahan; tahap pembentukan; tahap evaluasi. Pembahasan makna sosial kehidupan diwujudkan dengan enam buah karya seni lukis dengan tema; (1) Kelahiran melukiskan awal mula dari kehidupan yang memberikan banyak makna kehidupan; (2) Bercanda gurau melukiskan tentang kehidupan yang memerlukan hiburan; (3) Persahabatan melukiskan kehidupan yang memerlukan sahabat; (4) Menolong melukiskan derajat yang terangkat ketika menolong sesama; (5) Saling memberi melukiskan kehidupan yang saling mengisi antar sesama; (6) Mengenang melukiskan penghormatan yang dilakukan kepada seseorang yang telah berpisah. Dalam menciptakan karya Tugas Akhir penulis menggunakan teknik opaque dan teknik chiaroscuro diimbangi dengan skill dan bahan yang memadai.

Article Details

How to Cite
Dwi Kerta Utama, I. M. ., Mudana, I. W. ., & Yosef Tjokropramono, G. . (2021). Social Meaning Of Human Life In Galiukir Traditional Village In The Creation Of Painting. CITA KARA : JURNAL PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI MURNI, 1(2), 21–32. https://doi.org/10.59997/citakara.v1i2.1531
Section
Articles

References

Bastaman, H.D. (2020). Logoterapi. Jakarta: PT RajaGrafindo Parsada.

Brorivei Center. (2018). “Makna Kata Sosial Menurut Lembaga BRORIVAI Center”. https://www.kompasiana.com/brorivai_center/5c1e17d5c112fe70837be507/makna-kata-sosial-menurut-lembaga-brorivai-center?page=all#sectionall. Diakses 27 April 2021, pukul 01.41

Eddy, Fananantsoa J.. (2019). Potret Kemiskinan sebagai Ide Penciptaan Seni Lukis. Invensi 4(1) 15-25

Frankl, Viktor E. (2021).Man’s Searching For Meaning. Jakarta: PT Mizan Publika.

J. Yuda Nugraha. (2018). Bentuk Bermakna Estetika Keramik Geometris Natas Setiabudhi. Jurnal ATRAT. 6(2) 121-128

Maghfiroh, Anna Shihatul. Jamiludin Usman. Luthfatun Nisa. (2020). “Penerapan Metode Bermain Peran Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini di PAUd/KB Al-Munawwarah Pamekasan” dalam KIDDO : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini (hlm. 1-16). IAIN Madura

Nurkholilah, Siti. (2020). “Hakikat Manusia Sebagai Mahluk Sosial”. https://www.stiepasim. ac.id/hakikat-manusia-sebagai-makhluk-sosial/. Diakses 25 April 2021, pukul 22.24

Rizqi P.P, A. Murtadlo, Purwati. (2021). Makna Tuturan Dalam Prosesi Pernikahan Adat Kutai: TInjauan Semiotika Roland Barthes. Ilmu Budaya, Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya. 5(2):212-224

Setem I Wayan. (2018).”Celeng Ngelumbar Metafor Penambangan Eksploitatif Pasir”[disertasi]. Surakarta(ID):Institut Seni Indonesia Surakarta

Sunarto dan Suherman. (2017). Apresiasi Seni Rupa. Yogyakarta: Thafa Media.

Weij, van deer. 2018. Filsuf-filsuf besar tentang manusia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Welianto, Ari. (2020). “Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Cirinya”. https://www.kompas. com/skola/read/2020/07/07/123000469/manusia-sebagai-makhluk-sosial-dan-cirinya?page=all. Diakses 25 April 2021, pukul 21.20

Narasumber Pelukis

Marra. I Ketut (59th) (Batubulan/31 Desember 1961). Pelukis. pada tanggal 18 Juni 2021 di kediamannya Br. Pagutan Kaja, Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali

Putra, I Made Alit Wirawan Dwi (45) (Mengwi/18 Agustus 1975). Pelukis. pada 17 Juni 2021 di kediamannya Br. Busana Kaja, Desa Baha, Mengwi, Badung, Bali

Narasumber Sampel Masyarakat Galiukir

Dewi, Ni Luh Gede Candra, Tempat Tanggal Lahir : Galiukir, 26 Februari 1997, Alamat : Br. Dinas Galiukir Kelod, Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan

Gunawan, I Komang Adi,Tempat Tanggal Lahir : Galiukir, 9 Januari 2002 Alamat : Br. Dinas Galiukir Kaja, Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan

Jaya, I Gede Karma.Tempat Tanggal Lahir: Galiukir, 18 November 1972.Alamat : Br. Dinas Galiukir Kelod, Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan

Jaya,I Kadek Wisma, Tempat Tanggal Lahir : Galiukir, 11 April 1997, Alamat : Br. Dinas Galiukir Kelod, Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan

Mawi, I Wayan. Tempat Tanggal Lahir : Galiukir, 31 Desember 1950. Alamat : Br. Dinas Galiukir Kelod, Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan

Nurata, I Gede. Tempat Tanggal Lahir: Galiukir, 1 Agustus 1971, Alamat : Br. Dinas Galiukir Kelod, Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan

Pratama, I Putu Wahyu Artha, Tempat Tanggal Lahir:Galiukir, 20 April 1999, Alamat : Br. Dinas Galiukir Kelod, Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan

Pratama,I Wayan Abdi.Tempat Tanggal Lahir : Galiukir, 5 Juni 1996. Alamat : Br. Dinas Galiukir Kelod, Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan.

Sari.Ayu Febi Retno. Tempat Tanggal Lahir : Blitar, 22 Februari 1995. Alamat : Br. Dinas Galiukir Kelod, Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan

Sastrawan, I Made Yogi, Tempat Tanggal Lahir : Galiukir, 15 Mei 1999, Alamat : Br. Dinas Galiukir Kelod, Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan

Sumertawan. I Made Edi. Tempat Tanggal Lahir : Galiukir, 7 Oktober 1995