Representasi Kekuatan Dewa Brahma, Wisnu, dan Iswara melalui Penciptaan Tari Kreasi Solah Sura
DOI:
https://doi.org/10.59997/jijod.v4i1.3757Keywords:
Solah Sura, Penciptaan, Barong SwariAbstract
Tulisan ini membahas mengenai penciptaan sebuah karya seni tari kreasi baru yang bersumber dari Lontar Tutur Barong Swari, menggambarkan pembawaan 3 tokoh yang bersumber dari Dewa Brahma, Wisnu, dan Iswara dalam perwujudannya yakni sebagai penari Telek, Topeng Bang, dan Barong Swari. Ide karya tari ini dilatarbelakangi oleh fenomena minimnya karya tradisi yang dikembangkan oleh para seniman khususnya seniman muda serta “Gender Issue” yang ada di lingkungan mitra studi. Tujuan dari penciptaan karya tari Solah Sura ini adalah: (1) Mengajak masyarakat untuk menumbuhkembangkan daya kreatifitas dan meningkatkan kemampuan diri dalam seni tari, untuk menciptakan sebuah karya kreatif yang original melalui pengolahan maupun pengembangan gerak.; (2) Menjadi sumber refrensi untuk karya-karya baru yang akan diciptakan dikemudian hari; (3) Untuk berkontribusi terhadap kemajuan dan kecemerlangan cipta tari yang bekerja sama dengan Sanggar Seni Taksu Murti Kemanisan. Proses atau tahapan penciptaan yang dilalui meliputi: (1) Ngarencana, (2) Nuasen, (3) Makalin, (4) Nelesin, dan (5) Ngebah. Karya ini diwujudkan dalam bentuk tari kreasi baru yang terdiri dari tiga orang penari putri dengan fokus menggambarkan karakter dari Dewa Brahma, Wisnu, dan Iswara. Struktur karya ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu awal, isi dan akhir. Iringan tari yang digunakan pada karya ini adalah Gamelan Selonding dengan penambahan beberapa instrumen seperti kendang, suling, gentorag, cengceng ricik, dan gong. Tari Solah Sura ini menggunakan tata rias tari Bali modifikasi dan konsep tata busana yang terinsiprasi dari Lukisan Wayang Kamasan. Hasil dari proses penciptaan tari solah Sura dipentaskan di Gedung Natya Mandala Institut Seni Indonesia Denpasar.
References
DAFTAR RUJUKAN
Arini, Ni Ketut. 2012. Teknik Tari Bali. Denpasar: Yayasan Tari Bali Warini
Dibia, I Wayan. 1979. Sinopsis Tari Bali. Denpasar: Sanggar Tari Bali Waturenggong
Dibia, I Wayan. 1999. Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Dibia, I Wayan. 2003. Bergerak menurut Kata Hati: Metode Baru Dalam Mencipta Tari. Terjemahan Alma
Dibia, I Wayan. 2020. Ngunda Bayu Teknik Pengolahan Tenaga Dalam Seni Pertunjukan Bali. Gianyar: Geria Olah Kreativitas Seni (GEOKS)
Djelantik, A.A.M. 2004. Estetika: Sebuah Pengantar. Denpasar: STSI Denpasar.
Hadi, Y. Sumandiyo. 1996. Aspek-Aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta: Manthili Yogyakarta.
Hadi, Y. Sumandiyo. 2007. Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher
Hadi, Y. Sumandiyo. 2017. Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Cipta Media.
Murgyanto, Sal. 1992. Koreografi. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi.
Padmodarmaya, Pramana. 1988. Tata dan Tehnik Pentas. Surabaya: Balai Pustaka
Suteja, I Kt. 2018. Catur Asrama: Pendakian Spiritual Masyarakat Bali Dalam Sebuah Karya Tari. Surabaya: Paramita.
Tasman, A. 2008. Analisa Gerak Dan Karakter. Surakarta: ISI Press Surakarta.
Yudarta, I Gede. 2022. Sosialisasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Denpasar: ISI Denpasar
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Kadek Diah Mutiara Dewi, I Gede Oka Surya Negara, I Wayan Sutirtha

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 2 Nomor 1, Juni 2022