Tari Sengidyan Marsan, Sebuah Sajian Karya Tari Adalah Karakter Bukan Gender

Tari Sengidyan Marsan

Authors

  • Deta Cahya Ramadhani Program Studi Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar
  • Sulistyani Institut Seni Indonesia Denpasar
  • I Ketut

DOI:

https://doi.org/10.59997/journalofdance.v1i1.799

Abstract

Tari Sengidyan Marsan merupakan karya tari yang bersumber dari sejarah tari Gandrung, serta terinspirasi terhadap
pertunjukan tari Gandrung Banyuwangi dan tari kreasi baru Gandrung Marsan. Penata melihat terdapat kesamaan antara
sumber garap tersebut dengan karakter diri penata, serta kemampuan dalam menarikan tari putri. Penggabungan ide
cerita dan karakter serta kemampuan penata akan dituangkan dalam wujud tari. Tujuan penciptaan karya tari ini yakni
ingin mewujudkan kesetaraan gender dan menepis anggapan penari putra yang menarikan tari putri dianggap kurang
sopan, melecehkan kodrat dan sebagainya. Karena yang disajikan dalam sebuah karya tari adalah karakter bukan
gender. Karya tari ini mengusung kemampuan sosok Marsan menjadi penari Gandrung yang menghibur sekaligus
menyamar sebagai spionase untuk melawan Kompeni Belanda. Penciptaan tari Sengidyan Marsan menggunakan
metode penciptaan Alma M. Hawkins yang diterjemahkan oleh Y Sumandiyo Hadi, yang terdiri dari tiga tahapan yaitu:
tahap penjajagan (exploration) tahap ini melakukan penentuan penari, penentuan tata busana dan rias, penentuan
komposer,penentuan lighting dan crew serta tempat latihan; tahap penuangan (improvisation), yakni melakukan
penuangan dan percobaan gerak; dan tahap pembentukan (forming) ialah melakukan tahap pembentukan serta
penyempurnaan karya seperti menyamakan gerak dan menyamakan ekspresi. Karya tari Sengidyan Marsan adalah
karya tari kelompok yang ditarikan oleh lima orang penari laki-laki dengan struktur tari dibagi menjadi tiga bagian.
Karya tari Sengidyan Marsan berbentuk kreasi baru dengan tema kepahlawanan yang menggunakan gerak tari
kerakyatan. Karya ini diiringi dengan gamelan Banyuwangi yang direkam, kemudian di kombinasikan dengan
menggunakan Musical Instrument Digital Interface (MIDI) dan berdurasi waktu kurang lebih 12 menit.
Kata Kunci: Sengidyan Marsan, Gandrung Banyuwangi, Gender, Kreasi Baru.

Additional Files

Published

2021-10-16 — Updated on 2023-06-11

Versions

How to Cite

Ramadhani, Deta Cahya, Sulistyani, and I Ketut. “Tari Sengidyan Marsan, Sebuah Sajian Karya Tari Adalah Karakter Bukan Gender: Tari Sengidyan Marsan”. Jurnal IGEL : Journal Of Dance 1, no. 1 (June 11, 2023): 14–20. Accessed March 28, 2024. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/igel/article/view/799.

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)