KOMPOSISI KARAWITAN “ATMA PRASANGSA”
DOI:
https://doi.org/10.59997/melodious.v2i1.2751Kata Kunci:
Atma Prasangsa, Tabuh Kreasi, Karawitan, AngklungAbstrak
Atma Prasangsa merupakan proses perjalanan roh atau jiwa dari semasa seseorang masih hidup hingga mencapai moksa. Dalam kehidupan sehari-hari, penata menghubungkan arti dari Atma Prasangsa tersebut dengan pengalaman pribadi penata yang kehilangan seorang kakek yang bernama I Wayan Ngarda. Melihat fenomena tersebut, penata mengangkat Atma Prasangsa untuk dijadikan sebuah judul komposisi karawitan dalam bentuk tabuh kreasi. Karena keterbatasan alat dan pendukung dari pihak mitra yang diakibatkan kerena even Pesta Kesenian Bali, maka penata memutuskan untuk melakukan peminjaman gamelan Angklung sebagai media ungkap dalam garapan ini di Banjar Kayutulang Canggu. Karya Atma Prasangsa ini bertujuan sebagai penghormatan untuk almarhum dari kakek penata sendiri. Gamelan Angklung tergolong gamelan yang berlaras selendro empat nada. Garapan ini menggunakan struktur bagian-bagian dan diputuskan menggunakan lima bagian. Adapun penonjolan yang penata buat untuk memfokuskan ide penata kedalam garapan yaitu pada bagian dua dan bagian keempat yang dimana bagian tersebut menggambarkan kesedihan dan mengikhlaskan kepergian dari kakek penata sendiri. Durasi dari keseluruhan garapan ini berkisar 12 menit. Semoga dengan adanya garapan ini masyarakat bisa mengikuti pembaharuan dalam seni karawitan khususnya pada gamelan Angklung.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 I Gede Mahendra Adi Putra, Saptono, Ni Wayan Masyuni Sujayanthi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.