Proses Penciptaan Karya Komposisi Musik Labyrinth
DOI:
https://doi.org/10.59997/melodious.v4i1.5109Kata Kunci:
labyrinth, karya komposisi, musik elektronikAbstrak
Labyrinth diangkat untuk menggambarkan perjalanan mental dan emosional yang penuh dengan kebingungan, tantangan, dan pencarian makna. Suasana dalam karya ini menggambarkan intensitas kebingungan yang semakin memuncak. Melalui pemilihan tema ini, karya ini bertujuan untuk menggambarkan kompleksitas dan pencarian makna dalam kehidupan serta pencapaian tujuan yang lebih dalam, seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi dalam musik elektronik. Dengan mengangkat pengolahan elemen musik elektronik dan modern yang inovatif, karya ini semakin menarik karena mampu memadukan teknologi terkini dengan kreativitas tanpa batas, menghasilkan komposisi yang kompleks, dinamis, dan penuh ekspresi dengan Penggunaan teknik-teknik canggih seperti sintesis suara, manipulasi efek, dan sampling. penggarap mengarah pada metode tahap penciptaan yang dituliskan yaitu (1) tahap eksplorasi, (2) tahap improvisasi, (3) tahap pembentukan/komposisi, (4) realisasi konsep kedalam berbagai media seni dan (5) menyelesaikan ke dalam bentuk akhir karya seni.
Referensi
Adiguna, Y., Swanjaya, D., Informatika, T., Teknik, F., Nusantara, U., & Kediri, P. (2020). Implementasi Algoritma Backtracking untuk Mencari Jalan Keluar Labirin. Prosiding SEMNAS INOTEK …, 131–136. https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/inotek/article/view/75
Dannenberg, R. B., & Raphael, C. (2006). Music score alignment and computer accompaniment. Communications of the ACM, 49(8), 38–43. https://doi.org/10.1145/1145287.1145311
Diana, R. (2020). Nilai Estetika Musik Hadroh Pada Masyarakat Desa Sialang Kubang Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Skripsi, Universitas Islam Riau Pekanbaru.
Dinata, K. W., & Nugraha Putra, I. P. L. W. (2023). Tahapan dalam Produksi Komposisi Iringan Tari Satya Gora Dharma. Journal of Music Science, Technology, and Industry, 6(1), 65–78. https://doi.org/10.31091/jomsti.v6i1.2419
Jiwandono, M. D., Octavianingrum, D., & Djatmiko, G. (2021). Aplikasi E-Gamelan Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Praktik Karawitan Secara Daring. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta, 1–9.
Phetorant, D. (2020). Peran Musik dalam Film Score. Journal of Music Science, Technology, and Industry, 3(1), 91–102. https://doi.org/10.31091/jomsti.v3i1.967
Purwacandra, P. P., & Nainggolan, O. T. P. (2019). Sampling Suara Instrumen Musik sebagai Strategi Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa dalam Pembuatan Film Scoring. Rekam, 15(1), 61–70. https://doi.org/10.24821/rekam.v15i1.3232
Raharja, M. A., & Darmawan, I. D. M. B. A. (2021). Sintesis Suara Gamelan Gerantang Bali Menggunakan Metode Double Frequency Modulation (Dfm). Jurnal RESISTOR (Rekayasa Sistem Komputer), 4(2), 119–126. https://doi.org/10.31598/jurnalresistor.v4i2.760
Sidik, H. (2018). Komposisi Musik “Pik-Pik-Numpang-Tiduk”: Interpretasi Dari Sebuah Kesenian Tradisi Lisan Di Desa Pulau Temiang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Puitika, 14(2), 190. https://doi.org/10.25077/puitika.14.2.190--204.2018
Suryandoko, W. (2018). Estetika Paduan Suara. 1(1).
Tobing, S. Y. L. (2015). Bab I Galang Tanjung, 2504, 1–9.
Townsend, P. (2019). The evolution of music through culture and science. Oxford University Press.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Michael Tamalawe, Komang Wahyu Dinata

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.