Sudhi Jagat Ambrastha Ama Metafora Tradisi Ngaben Bikul Sebagai Inspirasi Penciptaan Busana Classic Elegant

Main Article Content

Ni Made Saraswati
Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana
Made Tiartini Mudarahayu

Abstract

Ngaben tikus merupakan salah satu jenis upacara Nangluk Mrana. Hal ini diuraikan dalam buku upacara “Nangluk Mrana” karangan Tjokorda Raka Krisnu “Nangluk”  berarti empangan, tanggul, pagar, atau penghalang dan “mrana”  berarti hama atau bala penyakit. Mrana adalah istilah yang umum dipakai untuk menyebut jenis-jenis penyakit  yang merusak  tanaman.  Tujuan dari Upacara Ngaben Tikus yakni untuk mengusir hama tikus. Di samping itu juga untuk mengembalikan roh tikus yang telah mati ke alamnya dan jika ditakdirkan terlahir kembali maka tidak lagi menjadi hama perusak sawah petani. Ngaben bikul mengandung nilai kearifan lokal dan juga nilai filosofi yang menyangkut aspek-aspek penting dalam kehidupan manusia menjadi inspirasi penulis dalam menciptakan karya tugas akhir dengan proses penciptaan frangipani. Frangipani merupakan tahapan penciptaan karya diterapkan kedalam tiga kategori yaitu busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan houte couture. Menggunakan pendekatan metafora dengan gaya classic elegant yang merupakan penggabungan antara kesan klasik namun tetap elegan. Yang kemudian disimpulkan menjadi karya yang berjudul Sudhi Jagat Ambrastha Ama.

Article Details

How to Cite
Saraswati, N. M., Sudharsana, T. I. R. C., & Mudarahayu, M. T. . (2023). Sudhi Jagat Ambrastha Ama Metafora Tradisi Ngaben Bikul Sebagai Inspirasi Penciptaan Busana Classic Elegant. BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design, 3(1), 11–16. https://doi.org/10.59997/bhumidevi.v3i1.2229
Section
Articles