Penciptaan Karya Busana Chandra Edha Ramida : Tradisi Dudgeran di Kota Semarang

Main Article Content

Adinda Triska Damayanti
Dewa Ayu Putu Leliana Sari
Ida Ayu Wimba Ruspawati

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya. Salah satu budaya nya adalah Tradisi Dugderan asal Semarang. Tradisi ini merupakan tradisi untuk memperingati bulan suci Ramadhan, sehari sebelum menjelang bulan Ramadhan setelah selesai shalat Ashar terdapat pengumuman mengenai ketetapan awal puasa Ramadhan setiap tahunnya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Semarang. Alkisah, masyarakat Semarang waktu itu sering berbeda pendapat mengenai awal permulaan puasa Ramadan. sehingga Kanjeng Bupati berketetapan untuk meminta fatwa para ulama. Tradisi ini menjadi ide pemantik yang penulis pilih dan diwujudkan melalui karya busana. “Chandra Edha Ramida” yang berkolaborasi dengan CV. Terimakasih Banyak. Koleksi ini merupakan jenis busana ready to wear, ready to wear deluxe dan semi couture. Penciptaan karya busana ini menggunakan sepuluh tahapan yang bertajuk “Frangipani”, Tahapan-tahapan Rahasia dari Seni Fashion Art. Ide pemantik ini diimplementasikan melalui gaya ungkap analogi dan kata kunci yang terpilih yaitu : kepala naga diaplikasikan dengan motif, bedug diaplikasin dengan setengah lingkaran, kertas minyak diaplikasikan dengan mengambil warnanya, kembang api diaplikasikan dengan payet, dan sisik diaplikasikan dengan lukis prada dan payet. Karya busana ini mencakup elemen desain dan prinsip desain.

Article Details

How to Cite
Damayanti, A. T. ., Sari, D. A. P. L. ., & Ruspawati, I. A. W. (2023). Penciptaan Karya Busana Chandra Edha Ramida : Tradisi Dudgeran di Kota Semarang. BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design, 3(2), 164–173. Retrieved from https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/bhumidevi/article/view/2832
Section
Articles