Keunikan Tradisi Panen Pelestarian Budaya Gawai Dayak Sebagai Identitas Pribumi

Main Article Content

Melda Fransiska Dewi
Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana
Ni Putu Darmara Pradnya Paramita

Abstract

Upacara Adat Gawai Suku Dayak merupakan warisan turun-temurun sebagai ungkapan rasa syukur kepada Jubata, Sang Pencipta, berasal dari Kalimantan Barat, Kabupaten Sanggau. Busana ready to wear, ready to wear deluxe dan haute couture ini diciptakan dengan tujuan menggabungkan tradisi Gawai Dayak dengan sentuhan Edgy. Perwujudan karya busana menggunakan teori metafora dan kata kunci terpilih seperti Rasa syukur, Kehormatan, Persatuan, Bebas, dan Kejayaan diterapkan dalam implementasi tradisi Gawai Dayak dalam busana ini. Metode penciptaan yang digunakan terdiri dari delapan tahapan penciptaan "Frangipani" Desain Fashion oleh Dr. Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana tahun 2016, yang meliputi design brief, research and sourcing, design development, sample, prototype, dummy, final collection, promoting, branding, sale, dan production business. Dengan adanya penciptaan ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih mendalam pada literatur mode, dengan menghadirkan harmonisasi antara teori metafora tradisi Gawai Dayak dan gaya busana Edgy.

Article Details

How to Cite
Dewi, M. F., Sudharsana, T. I. R. C., & Paramita, N. P. D. P. (2024). Keunikan Tradisi Panen Pelestarian Budaya Gawai Dayak Sebagai Identitas Pribumi . BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design, 4(1), 91–105. Retrieved from https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/bhumidevi/article/view/3561
Section
Articles