NGARUWAT MARCAPADA: ANALOGI TRADISI APITAN SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA MODEST BERKOLABORASI DENGAN LUH JAUM FASHION DESIGN AND TAILOR
Main Article Content
Abstract
Asal muasal acara ritual sedekah bumi (tradisi Apitan) dilaksanakan oleh penduduk Desa Juwangi di awali dengan peristiwa tidak amannya orang-orang setelah bepergian ataupun pulang dari berbelanja karena selalu kehilangan barang bawaan, kemudian menimbulkan keresahan bagi masyarakat Desa Juwangi. Ki Margopati selaku sesepuh Desa Juwangi melakukan semedi memohon petunjuk, Ki Margopati dalam semedinya dijumpai oleh Nyai dan Kyai Danyang dan mendapat petuah, setiap selesai panen, masyarakat harus mengadakan sesaji. Masyarakat Desa Juwangi selalu menyelenggarakan upacara ritual Apitan sampai sekarang sebagai bentuk ucapan syukur atas panen dan terbebasnya dari gangguan keamanan. Dalam melakukan upacara ritual Apitan selalu disertakan pertunjukkan tayub, ancakan, menyebarkan uang logam dan sesaji upacara ritual Apitan. Oleh karena itu penulis ingin memperkenalkan tradisi Apitan kepada masyarakat luas melalui penciptaan busana modest dan dipadukan dengan edgy style. Penciptaan busana ini mempergunakan teori Frangipani, The Secret Steps of Art Fashion (Frangipani, Tahapan-Tahapan Rahasia dari Seni Fesyen) oleh Ratna Cora merupakan tahapan penciptaan busana. Penciptaan karya busana ready to wear busana pria, ready to wear deluxe busana wanita, dan semi couture busana wanita dengan gaya ungkap analogi. Hasil dari penciptaan karya busana ini diharapkan dapat memberikan manfaat pengetahuan dalam bidang fashion.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.