Penciptaan Teater Wayang Cili “Kalulut Asih”

Authors

  • Ngurah Made Asmara Jaya Institut Seni Indonesia Denpasar
  • I Made Marajaya Institut Seni Indonesia Denpasar
  • I Kadek Widnyana Institut Seni Indonesia Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/dmr.v4i1.3718

Keywords:

wayang cili, teater, kalulut asih, metode

Abstract

Zaman modernisasi seperti saat ini sangat membawakan perkembangan yang sangat luas. Terlebih dalam kesenian wayang. Perkembangan zamanlah yang sekaligus mengembangkan kesenian wayang menjadi kesenian yang inovatif. Dengan adanya hal tersebut penata menciptakan sebuah karya baru dalam seni pewayangan yang terinspirasi pada salah satu tradisi adat Bali yaitu Cili yang memiliki makna sebagai Dewi Sri atau Dewi Kesuburan. Cili tersebut ditrasnformasikan ke dalam bentuk wayang yang kemudian dikemas dalam bentuk seni teater sehingga terciptalah Teater Wayang Cili “Kalulut Asih”. Proses penciptaan Teater Wayang Cili “Kalulut Asih” menggunakan metode sumber Sanggit atau Kawi Dalang yang dikemukakan oleh I Nyoman Sedana dengan tahapan sebagai berikut: a. Pandulame yaitu imajinasi, penata terimajinasi atau terinspirasi dari bentuk cili yang hanya dijadikan sarana upacara, dari hal tersebut muncullah ide penata agar wayang tersebut dapat digerakkan seperti menggerakkan wayang golek. B. adicita/Adirasa yaitu ide konsep wayang cili dikembangkan ke dalam bentuk cerita yang dapat diterima oleh masyarakat khususnya pada kalangan remaja. c. sranasasmaya yaitu properti yang digunakan sebagai pelengkap keberlangsungan pementasan, d. Gunatama atau art skill yaitu ketrampilan pendukung menuangkan improvisasi saat teater ditampilkan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-04-30

How to Cite

Jaya, N. M. A. ., Marajaya, I. M. ., & Widnyana, I. K. . (2024). Penciptaan Teater Wayang Cili “Kalulut Asih”. JURNAL DAMAR PEDALANGAN, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.59997/dmr.v4i1.3718

Issue

Section

Articles