A Dance Work Representing Ida Bagus Blangsinga’s Life Journey (The Maestro of Kebyar Duduk Dance in Blangsinga Style)
DOI:
https://doi.org/10.59997/jacam.v1i1.1594Keywords:
Kebyar Duduk dance in Blangsinga style, biography, Ida Bagus Blangsinga, regeneration.Abstract
This work aims to represent the figure of Ida Bagus Blangsinga, a master of the Kebyar Duduk dance in Blangsinga style. The method of creation used in this work uses the creation method which includes assessment, experimentation, and formation. This method is easily understood by the stylist to express and visualize several scenes in the work. The form of the chosen work is a new creation dance, because it provides space for development according to the wishes of the stylist. This work is danced by six female dancers and one male dancer using soft make-up and fashion that supports each part of the work. This work uses the fan and reverberation properties. This dance is made as a contribution to the development of Balinese dance especially to the new generation.
References
Adisastra, S. (2017). “Fungsi dan Makna Guwungan Bagi Umat Hindu di Bali”. Bali Express, 30 September 2017.
Atmadja, I Nengah Bawa, Tungga Atmadja, dan Sri Ariyani. 2015. “Tajen di Bali: Perspektif Homo Complexus”. Denpasar: Pustaka Larasan.
Dibia, I. W. (2008). Seni Kakebyaran. Denpasar: Balimangsi Foundation.
Dibia, I. W. (2018). Kembara Seni I Wayan Dibia: Sebuah Autobiografi. Yogyakarta: Lintang Pustaka Utama.
Djelantik, A. A. M. (2004). Estetika Sebuah Pengantar. Denpasar: STSI Denpasar
Kayanthi, N. S. D. 2011. “Nyari”. Dalam Mudra Jurnal Ilmiah Seni Tari, Volume 10 No. 1 September 2011. Denpasar: Pusat penerbitan LP2MPP ISI Denpasar.
Gie, T. L. (2014). Filsafat Seni: Sebuah Pengantar. (Edisi kedua). Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna.
Hadi, Y. S. (2003). Mencipta Lewat Tari. (Terjemahan Creating Through Dance oleh Alma M. Hawkins). Yogyakarta: Manthili Yogyakarta.
Hadi, Y. S. (2007). Kajian Tari: Teks dan Konteks. Yogyakarta: Perpustakaan Book Publisher.
Hadi, Y. S. (2017). Koreografi (Bentuk-Teknik-Isi). Yogyakarta: Cipta Media.
Harymawan, RMA. (1998). Dramaturgi. Bandung: CV.Rosda.
Hawkins, A. M. (2003). Bergerak Menurut Kata Hati. Jakarta: Ford Foundation.
Hidajat, R. 2004. Pengetahuan Seni Tari. Malang: Universitas Malang
Maryono. (2015). Analisa Tari. Surakarta: ISI Press.
Martono, H. (2015). Ruang Pertunjukan dan Berkesenian. Yogyakarta: Cipta Media.
Murgiyanto, S. (1992). Koreografi: Untuk Sekolah Menengah. Karawitan Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Murgiyanto, S .(1992). Hidup untuk Tari. Surakarta: ISI Press
Obenk, D. (2012) “Kebyar Duduk Anggada Duta” in Booklet Blahbatuh-Blangsinga: (Mei 18, halaman 12).
Obenk, D. 2010. “Dance Constitutes a Part pf My Life” in booklet Langse: (Agustus 28, halaman 16).
Obenk, D. 2015. “Interview Ida Bagus Blangsinga”. In Majalah Pedas: (Maret, halaman 12)
Suharto, B. (1985). Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Diterjemahkan dari buku Dance Compotition: A Practical Guide to Creative Success in Dance Making oleh Jacqueline Smith. Yogyakarta: Ikalasti Yogyakarta.
Tedjoworo, H. (2001). Imaji dan Imajinasi. Yogyakarta: Kanisius.
Triguna, Y. I. B. (2000). Teori Tentang Simbol. Jakarta: Widya Dharma.
Udayana, I. D. G. A. (2017). Tajen: Sabung Ayam Khas Bali dari Berbagai Perspektif. I Dewa Gede Alit Udayana (Ed). Denpasar: Pustaka Bali Post.
