LEADING TO THE LAST PLACE: ANALOGI ARSITEKTUR MAKAM GANTUNG DALAM BUSANA BERGAYA EDGY
Main Article Content
Abstract
Erong adalah makam gantung yang berasal dari Sulawesi Selatan, Tana Toraja. Erong memiliki arsitektur dan cara pemakaman yang unik. Makam ini dipenuhi dengan berbagi macam ukiran Toraja yang memiliki makna tersendiri. Kemudian dituangkan ke dalam busana untuk mengetahui proses penciptaan busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan haute couture dengan ide Erong, sehingga dapat menjadi inspirasi dan refrensi bagi penciptaan yang akan datang. Proses penciptaan menggunakan metodelogi desain Tjok Ratna Cora, yaitu “FRANGIPANI, The Secret Steps of Art Fashion” yang terdiri atas sepuluh tahapan dalam proses perancangan desain fashion berdasarkan identitas budaya Bali. Berdasarkan ide pematik Erong, maka tercipta busana dengan style edgy. Edgy merupakan busana yang tergolong tidak biasa atau out of the box dengan ciri warna gelap yang mendominasi. Dalam karya ini menggunakan gaya ungkap analogi yang mengambil bentuk perahu sebagai salah satu bentuk Erong dengan berbagai macam ukiran yang memiliki makna tersendiri. Warna yang di ambil meggunakan empat warna dasar ukiran Toraja yaitu merah, kuning, putih, hitam, dan warna dari tebing serta makam yang sudah lapuk yaitu abu- abu. Selain itu bada busana juga terdapat banyak garis lurus yang menggambarkan siluet dari Erong yang didominasi garis lurus. Ketiga busana ini menggunakan print fabric dengan motif ukirn Toraja yang terdapat ada Erong. Pada busana ready to wear terdiri dua pieces, yaitu top dan celana. Pada busana ready to wear deluxe terdiri dari satu pieces, yaitu dress. Dan pada busana haute couture terdiri atas dua pieces, yaitu dress dan cape.