PENERAPAN ASPEK KOMPOSISI GAMBAR SEBAGAI PENDUKUNG UNSUR DRAMATIK DALAM FILM WONG SAMAR
Keywords:
sinematografi, film panjang, unsur dramatik, hororAbstract
Sinematografi memainkan peran penting dalam dunia perfilman, terutama untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan kepada penonton. Unsur dramatik dalam sebuah film mencakup konflik, klimaks, resolusi, dan pengembangan karakter yang semuanya bertujuan untuk memicu respons emosional dari penonton. Dalam film "Wong Samar" penulis menggunakan berbagai teknik komposisi gambar untuk mendukung unsur dramatik. Dalam pembuatan film horor, pembuat film biasanya menekankan unsur dramatik melalui suasana mencekam, kejutan tak terduga, dan alur cerita yang intens. Dalam penerapan sinematografi penulis memanfaatkan komposisi gambar, pencahayaan, warna, dan pergerakan kamera untuk memperkuat efek dramatik. Beberapa inspirasi dalam pembuatan film "Wong Samar" adalah "The Shining" karya Stanley Kubrick, yang menerapkan penggunaan komposisi simetris serta pergerakan kamera lambat, serta "Hereditary" oleh Ari Aster, dimana dalam film itu memanfaatkan pencahayaan dan komposisi gambar untuk menciptakan suasana yang suram. Serta film "Losmen Melati" yang juga memberikan inspirasi melalui set yang detail dan penataan ruang untuk mendukung suasana horor. Dengan penerapan teknik komposisi, film "Wong Samar" diharapkan mampu menyajikan unsur dramatik yang kuat, serta memberikan pengalaman horor yang tak terlupakan bagi penonton, dan dapat memberikan pengalaman sinematik yang mencekam.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.