Pakeliran Inovatif “Sungsang Budi”
DOI:
https://doi.org/10.59997/dmr.v2i1.1522Kata Kunci:
Anggada, Pakeliran Inovatif, Seni PedalanganAbstrak
Garapan Pakeliran Inovatif yang berjudul Sungsang Budi mengisahkan tentang perjalanan Anggada ke Alengka Pura, dengan mengusung tema keteguhan hati. Kisah Anggada menginspirasi penggarap untuk mengangkat cerita ini kedalam pakeliran inovatif. Inovatif memiliki arti inovasi atau ide-ide baru yang belum pernah ada. Pada garapan Sungsang Budi ini ada beberapa hal yang memiliki makna inovasi di antaranya; memakai kelir, layar putih dengan panjang 4 meter x 1,5 meter dengan menggunakan pencahayaan lampu dan scenery sebagai pendukungnya. Penggunaan scenery yang disajikan oleh penggarap dalam garapan ini belum pernah digunakan dimanapun termasuk dalam garapan pakeliran. Gerapan ini menggunakan iringan gamelan Semara Pagulingan, dalam menciptakan sebuah karya seni tentunya memerlukan proses atau metode penciptaan yang panjang, dalam garapan ini penggarap melewati tiga tahapan yaitu eksploration, improvitation, forming. Penggarap berharap dengan mengangkat kisah perjalanan Anggada ini mampu menginspirasi masyarakat umum menerapkan bagaimana pentingnya nilai moral, cinta, taat, kesetiaan, dan keteguhan hati.
Unduhan
Referensi
Dinas Pendidikan Provinsi Bali. Kakawin Ramayana I dan II, 1987. Denpasar dinas Pendidikan Dasar Provensi Bal.
Junaidi. 2012. Membidik Budi Pekerti Remaja Melalui Cerita Pewayangan, Seni Pewayangan Kita Dulu, Kini, dan Esok, Surakarta: ISI Press Solo.
Marajaya, I Made. 2015 “Buku Ajar” Estetika Pedalanga. Denpasar: Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar.
Mudiwarsisto, L. 1978. Kamus Indonesia-jawa kuna Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 1992.
Mulyono, Sri. Wayang Asal Usul Filsafat Dan Masa Depan. Jakarta : Gunung Agung, 1988.
Murdana, Ketut ”Mengenal Seni Lukis dan Pemahamanya”. (Mudra, Jurnal Seni Budaya No. 3 Th III Maret 1995. Sekolah Tinggi Seni Indonesia).
Sumarsono, Paniran. Atot Rassona, 2003. Pengetahuan Pedalangan 2. Jakarta: Dapartemen Pendidikan Dan Keudayaan.
Kosasih, R.A. 1995. Rama dan Sita. Ramayana Seri B, Bandung: Penerbit Erlina.
Rota, I Ketut, 1990. Retorika Sebagai Ragam Bahasa Panggung dalam Seni Pewayangan Bali. Laporan Penelitian, Denpasar: Sekolah Tinggi Seni Indonesia Denpasar.
Sukerta, I Nyoman. “lakon-lakon Carangan Wayang” Jurnal Ilmiah Seni Pewayangan, Jurusan Pedalangan Institut Seni Indonesia Denpasar, 2006, p. 32-34
Wicaksana, I Dewa Ketut dan Yasa, I Ketut, 2005. Musik Pedalangan. Yogyakarta: Sulebar M. Sukarman. Director Proyek Pelestarian, Perkembangan dan Perlindungan Wayang Indonesia.
Winanti, Ni Nyoman. 2015. Cenk Blonk Dalang Inovatif (Membuka Tabir di Balik Kesuksesan Dalang Cenk Blonk). Surabaya: PARAMITA