Pakeliran Layar Lebar “I Renggan”

Penulis

  • Komang Triana Sparsa Lingga Krisna Institut Seni Indonesia Denpasar
  • I Gusti Putu Sudarta Institut Seni Indonesia Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/dmr.v2i1.1524

Kata Kunci:

Tokoh, Konsep, Seni Pedalangan

Abstrak

I Renggan adalah seorang tokoh yang gemar bertapa, dan juga merupakan cucu dari Dukuh Jumpungan, semua kesaktian yang dimiliki  kakeknya telah diwarisi oleh I Renggan, cerita ini bersumber dari cerita Babad Nusa Penida, di dalam cerita ini mengisahkan I Renggan dengan kapal milik kakeknya I Dukuh Jumpungan akan segera menabrak pulau Bali dan menerjang gunung Agung, Karena disebabkan ulah dari dewa Putranjaya yang sebelumnya telah merobohkan setengah dari Puncak Gunung Mundhi yang berada di Nusa Penida, dengan alasan gunung puncak Mundhi tidak boleh menyamai tinggi dari gunung Agung, segeralah I Renggan beserta anak buahnya berjumlah 1.500 orang menyiapkan kapal untuk berangkat menyerang Bali. Pada saat di tengah perjalanan penyerangan yang dilakukan oleh I Renggan banyak menghadapi rintangan yang disiasati oleh dewa Putranjaya, namun rintangan tersebut mampu dilewati oleh I Renggan, tetapi pada akhirnya I Renggan gagal karena bantuan dari dewa Baruna yang menciptakan Gurita Raksasa untuk mengalahkan I Renggan. Tema yang di angkat dalam cerita ini yaitu Rwa Bhineda, konsep keseimbangan dan keselarasan. Konsep dari karya ini menggunakan konsep pakeliran layar lebar yang berukuran panjang 5 Meter dan lebar 4 meter, ditambah dukungan pencahayaan lampu proyektor sebagai pencahayaan bayangan pada wayang, dan scenery sebagai dukungan pemberi latar tempat pada suasana adegan lakon, sedangkan pada iringan  garapan ini menggunakan musik midi Studio Fl, jenis gamelan yang digunakan yaitu gamelan semarandhana. Pada proses garapan ini ada 3 tahapan yang digunakan untuk mempermudah dalam mewujudkan karya ini yaitu, tahap penjajagan (Explorasi), percobaan (Imvrofisasi), dan pembentukan (Forming), dengan tahapan-tahapan tersebut membantu penggarap dalam proses berkarya.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Djelantik, A.A.M. September 1999 Estetika Sebuah Pengantar. Jln Bukit Dago Selatan 53 A, Bandung, Indonesia

Jero Mangku Buda, Made. 2007. Babad Nusa Penida. Penerbit Paramita, Surabaya.

Kartodirdjo, Sartono. 1992. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodelogi Sejarah. Jakarta: PT. Gramedia Utama.

Kartodirdjo, Sartomo.1982. Pemikiran dan Perkembangan Histografi Indonesia, Suatu Alternatif. Jakarta: PT. Gramedia.

Mulyono, Sri.1978. Wayang: Asal-usul, Filsafat dan masa depannya, Penerbit PT. Gunung Agung, Jakarta.

Rai S, I Wayan. 2000. “Transformasi Babad dalam Seni Pertunjukan Bali” dalam Wreta Cita, Majalah Kampus STSI Denpasar, No. 10.

Suarka, I Nyoman. 1999. Babad: Sebuah Sumber Inspirasi Seni, Makalah disampaikan dalam workshop Wayang Kulit Babad, di Taman Budaya Art Centre Denpasar.

Wicaksana, I Dewa Ketut, dan Sidia, I Made. 2018 “Buku Bahan Ajar Konsep Dsar Metode Penciptaan”. Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-04-08

Cara Mengutip

Krisna, K. T. S. L., & Sudarta, I. G. P. (2022). Pakeliran Layar Lebar “I Renggan”. JURNAL DAMAR PEDALANGAN, 2(1), 36–45. https://doi.org/10.59997/dmr.v2i1.1524

Terbitan

Bagian

Articles