Signifikansi Peran Antagonis Dalam Pementasan Taman Penasar Kota Denpasar Tahun 2023
DOI:
https://doi.org/10.59997/dmr.v3i2.2849Kata Kunci:
seni peran, taman penasar, peran antagonisAbstrak
Taman penasar adalah salah satu bentuk kesenian yang menggabungkan beberapa unsur seperti tembang pupuh, peneges, penegteg pabligbagan dan iringan musik dengan instrumen geguntangan yang mendominasi. Taman penasar dicetuskan oleh Keluarga Keseniam Bali (KKB) RRI Denpasar. Taman yang berarti sebuah tempat yang indah dengan berbagai ragam hias didalamnya, penasar yang berarti dasar pondasi atau penerjemah dalam fungsinya. Maka Taman penasar dapat dikatakan sebuah pertunjukan yang kompleks dan memiliki dasar literasi yang jelas untuk dibahas didalamnya. Dalam pertunjukan ini, selain menampilkan seni olah vocal di dalamnya juga terdapat sebuah seni peran untuk mendukung jalannya pertunjukan. Seni peran merupakan salah satu bagian penting dalam karya seni dimana seseorang berbuat seolah-olah menyerupai orang lain atau sosok yang bukan dirinya sendiri. Adapun salah satu upaya untuk mendalami seni peran sendiri biasa dimulai dengan cara mengapresiasi keragaman prilaku, gaya bicara, kedudukan, kebiasaan, kejiwaan dan ciri fisik seseorang disekitar untuk melatih kepekaan dan pola piker. Seni peran biasa dimainkan dalam sebuah pertunjukan teater ataupun drama untuk memerankah para tokoh yang diangkat dalam alur cerita sehingga pendalaman karakter masing-masing peran harus dipersiapkan secara matang. Seni peran juga disebut dengan akting dimana seseorang bertindak atau memperagakan seseorang yang bukan dirinya. Untuk menghasilkan seni yang bernilai tinggi akting dilakukan dengan teknik tertentu dan konsep yang jelas.
Unduhan
Referensi
Danaswara, I. P. G. B., Purnamawati, N. D., & Sudiana, I. K. (2007). Wayang Bondres Dalam Pertunjukan Wayang Kulit Inovatif Cenk Blonk Kajian Bentuk , Fungsi , dan Makna.
Jurnal Damar Pedalangan, 2(2), 1–9.
Wicaksana, I. D. K. (2018). Wayang Layar Lebar: Peluang dan Tantanganya di Era Revolusi
Industri 4.0. Proseding Seminar Nasional: Seni Pertunjukan Nusantara, Peluang Dan Tangtanganya Memasuki Era Revolusi Industri 4.0, 84–90.
Wicaksandita, I. D. K. (2018). Bentuk dan Gerak Wayang Kaca dalam Pentas Wayang Tantri Sebuah Kreativitas Seni Modern Berbasis Kebudayaan Lokal. Pantun Jurnal Ilmiah Seni Budaya, III(1), 28–41.
Wicaksandita, I. D. K., Santosa, H., & Sariada, I. K. (2020a). Estetika Adegan Bondres Wayang Tantri Oleh Dalang I Wayan Wija. Panggung, 30(1), 17–34. https://doi.org/10.26742/panggung.v30i1.877
Wicaksandita, I. D. K., Santosa, H., & Sariada, I. K. (2020b). Konsep Dasa Paramartha pada Karakterisasi Tokoh Aji Dharma dalam Pertunjukan Wayang Tantri oleh I Wayan Wija. Dance and Theatre Review, 3(1), 1. https://doi.org/10.24821/dtr.v3i1.4415
https://www.merdeka.com/jateng/antagonis-adalah-karakter-melawan-tokoh-utama-berikut- penjelasannya-kln.html . Di akases (11 Sepetember 2023)
https://www.amesbostonhotel.com/seni-peran/ Di akases (11 Sepetember 2023)
https://kids.grid.id/read/473654490/banyak-tak-disukai-ini-fungsi-karakter-antagonis-dalam- cerita-mendongenguntukcerdas?page=all Di akases (11 Sepetember 2023)