Wayang Bali dan Aktivisme Sosial: Studi Kasus Retorika Dan Wayang Sampah Daur Ulang Dalam Teaser Sinematografi Pahayu Gumine
DOI:
https://doi.org/10.59997/dmr.v3i2.2851Kata Kunci:
wayang bali, aktivisme sosial, sinematografiAbstrak
Artikel ini menyajikan studi kasus tentang penggunaan wayang Bali dalam konteks aktivisme sosial melalui produksi sinematografi berjudul "Pahayu Gumine." Penelitian ini memeriksa bagaimana retorika dan simbolisme wayang Bali digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan sosial dan ekologis dalam film tersebut. "Pahayu Gumine" menggabungkan unsur-unsur wayang tradisional dengan konsep "wayang sampah daur ulang," di mana jenis wayang, latar belakang sinematik, dan segenap unsur estetik wayang Bali (tetikesan, ukuran wayang, bahan, ekspresi dalang), serta retorika (alternasi gaya bahasa, makna kalimat, intonasi, dan penekanan) mampu berkolaborasi dengan gerakan penari dan iringan musik kontemporer mampu membahasakan properti alami berupa gunungan sampah di tempat pembuangan akhir, serta membangun kesan ketidak pedulian dan keacuhan manusia akibat penggunaan plastik berlebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi ini berhasil menciptakan pengalaman audiovisual yang kuat dan menyampaikan pesan-pesan yang relevan tentang pelestarian lingkungan dan keberlanjutan. Wayang Bali memainkan peran penting dalam memperkuat narasi film ini, menggabungkan budaya tradisional dengan isu-isu kontemporer. Artikel ini juga membahas dampak kreatif dan budaya dari penggabungan wayang dengan sinematografi modern serta kontribusi seni pertunjukan dalam mendukung aktivisme sosial. Studi kasus ini menggambarkan bagaimana seni tradisional seperti wayang dapat menjadi alat yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan sosial dan ekologis dalam konteks budaya kontemporer.
Unduhan
Referensi
Ambari, M. (2023). Ancaman Sampah Plastik pada Produk Perikanan. Retrieved from Laut website: mongabay.co.id/2023/04/01/ancaman-sampah-plastik-pada-produk-perikanan/
Gumana Putra, I. G. N. (2021). Variasi Retorika dalam Pertunjukan Wayang Cenk Blonk. Segara Widya : Jurnal Penelitian Seni, 9(2), 106–118. https://doi.org/10.31091/sw.v9i2.1741
Gunarta, I. W. E. (2023). Ngurah Senglad Garap Pementasan Monster Sampah di Gianyar, Masyarakat Jangan Cuek. Retrieved from Berita Gianyar website: https://bali.tribunnews.com/2022/05/12/ngurah-senglad-garap-pementasan-monster- sampah-di-gianyar-masyarakat-jangan-cuek
Nurbani, & Sabilla Tri Ananda. (2020). Aktivisme Sosial Mengenai Isu Lingkungan Hidup Di Instagram (Studi Kasus Pada Mahasiswa Komunitas Pecinta Alam Di Medan). Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA), 3(1), 4–9. https://doi.org/10.32734/lwsa.v3i1.803
Nurindah Zahra H, S. R. M. (2019). Kampanye Gerakan Lingkungan dan Aktivisme Online di Media Sosial (Studi Kasus Pada Aktivisme Sustainable Fashion di Media Sosial Instagram). Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro, 9(3), 193–207.
Pramudyani, Y. D. (2023). Indonesia gelar lokakarya ASEAN-Pasifik tentang sampah plastik laut. Retrieved from ASEAN 2023 website: https://www.antaranews.com/berita/3590403/indonesia-gelar-lokakarya-asean-pasifik- tentang-sampah-plastik-laut
The Yak Magazine. (2020). KITA POLENG. Retrieved from https://theyakmag.com/kita- poleng/
Wicaksandita, I. D. K. (2018). Bentuk dan Gerak Wayang Kaca dalam Pentas Wayang Tantri Sebuah Kreativitas Seni Modern Berbasis Kebudayaan Lokal. Pantun Jurnal Ilmiah Seni Budaya, III(1), 28–41.
Wicaksandita, I. D. K. (2020). Konsep Imajinasi Sartre, Analisis Adegan Joget dan Barong- Rangda Dalam Pentas Wayang Tantri Oleh Dalang I Wayan Wija. In Seni Mau Dibawa Kemana? (1st ed., p. 178). Singaraja: Mahima Institute Indonesia.
Wicaksandita, I. D. K., Santosa, H., & Sariada, I. K. (2020). Konsep Dasa Paramartha pada Karakterisasi Tokoh Aji Dharma dalam Pertunjukan Wayang Tantri oleh I Wayan Wija. Dance and Theatre Review, 3(1), 1. https://doi.org/10.24821/dtr.v3i1.4415