Gagar Teater Wayang Lingkungan
DOI:
https://doi.org/10.59997/dmr.v4i1.3742Kata Kunci:
Tri Hita Karana, Pengurugan pantai Teluk BenoaAbstrak
Indonesia merupakan Negara yang kental akan tradisi dan budaya, yang dimana di Pulau Bali memiliki sebuah keyakinan ilmu pengetahuan yaitu Tri Hita Karana, yang berarti hubungan alam dengan manusia, hubungan tuhan dengan manusia, dan hungungan manusia dengan manusia. Dengan melihat kejadian dilapangan yaitu pengurugan lahan berluaskan 838 hektar di pantai Teluk Benoa, yang akan dijadikan sebuah pulau baru. Lahirnya sebuah ide dari penulis untuk mengangkat sebuah garapan Teater Lingkungan Pakeliran Wayang, garapan ini akan dipergunakan sebagai media penuntun, penyuluhan kepada masyarakat sekitar, regional, nasional maupun internasional, didalam prihal sangat pentingnya menjaga dan memelihara ekosistem alam.
Unduhan
Referensi
Pulau Plastik, I Gede Robi, (22, Apeil, 2021) Bioskop.
Si Cilung Spenforty (13, Desember, 2016), https://youtu.be/k_bDAOhJdb4
ForBALI (25, Agustus, 2013) Bali Tolak Reklamasi, https://youtu.be/m62Ha35mQ-Y
I Made Bandem, Fredrik Eugene DeBoer, Kaja dan Kangin 2004, Badan Penerbit Institut Seni Indonesia Jogjakarta
Prof. Dr. I Nyoman Sedana, MA. Teori dan metode kreativitas seni berbasis tradisi kreatif sanggit/kawi dalang (17, Februari, 2021).
Dr. A. Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi tinjauan Psikologis, (Yogyakarta, 10, September, 1995).
Soethama, G. A. (2011). Jangan Mati di Bali. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Sumardjo, J. (2015/2016). Bahan Ajar Filsafat Seni. Bandung: ITB Bandung.