Nilai-Nilai Keutaman Dalam Konflik dan Relosusi Pada Alur Dramatik Pertunjukan Wayang Kulit Cenk Blonk Lakon Katundung Anggada
DOI:
https://doi.org/10.59997/dmr.v4i2.4383Kata Kunci:
Wayang Kulit, Ketundung Angada, Konflik, Resolusi, Alur DramatikAbstrak
Pertunjukan Wayang Kulit Cenk Blonk lakon Katundung Anggada merupakan lakon carangan dengan penyajian konflik yang melibatkan isu sosial. Isu ini diselesaikan melalui resolusi yang merefleksikan nilai-nilai keutamaan tokoh Anggada melalui alur struktur dramatik pertunjukan wayang. Penelitian bertujuan menganalisis bentuk konflik serta resolusi dalam pertunjukan tersebut, dan bagaimana kedua elemen ini menghadirkan nilai dan pesan moral bagi audiens. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis struktur alur dramatik dan resolusi konflik lakon Katundung Anggada. Hasil penelitian menunjukkan pertama, bahwa konflik dan resolusi lakon Katundung Anggada dihadirkan dalam basis cerita carangan dengan latar waktu pasca runtuhnya Alengkapura. Diperkenalkannya tokoh anggada sebagai sosok kera bertubuh manusia (wenara) dengan sifat-sifat kejujudan, ketabahan, dan berpegang teguh pada kebenaran sebagai tokoh protagonis, diuji ketika ia menghadapi fitnah atas terjadinya kerusuhan di kerajaan Ayodya yang dipimpin Sri Rama akibat tuduhan Raksasa Sura Prenawa yang dikisahkan pasca perang Alengka dipungut dan diangkat oleh Sri Rama sebagai Patih di Ayodya. Konflik memuncak ketika hasutan Sura Prenawa berhasil membuat Sri Rama mengusir Anggada yang disinyalir akan melakukan pembalasan, di mana Sura Prenawa meyakinkan Rama bahwa Anggada masih menyimpan dendam akibat keterlibatan Rama dalam meninggalnya Subali ayah Anggada. Dengan sifat-sifat keutamaanya, Anggada didampingi para punakawan memilih mengasingkan diri dan memohon petunjuk Bhatari Durga, di mana resolusinya Anggada diminta untuk menyerang Ayodya dalam rupa raksasa dan berhasil mengalahkan kelicikan Sura Prenawa. Kedua Konfilk dan Resolusi dalam kisah Katundung Anggada yang dihadirkan secara dramatis dalam analisisnya mengandung nilai-nilai keutamaan yang memiliki dampak psikologis di anataranya nilai kejujuran, pengabdian, integritas, dan kebijaksanaan.