Introduction to Contemporary Music “Ngegong” | Pengantar Musik Kontemporer “Ngegong”

Authors

  • I Nyoman Kariasa isi Denpasar
  • Sanjaya Institut Seni Indonesia Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i1.141

Keywords:

Ngegong, Introduction, Music

Abstract

“Ngegong” merupakan sebuah karya komposisi musik kontemporer yang menggunakan delapan jenis instrumen gong yang dipakai dalam berbagai barungan gamelan Bali sebagai media ungkap. delapan instrumen gong yang dimaksud adalah, gong lanang dan wadon (dalam gong kebyar) gong tanggung (dalam gamelan bebarongan), gong bor ber (gong bheri) , gong pulu (geguntangan), dan gong ageng gong alit (dalam ansambel gamelan selonding). Tujuan yang diinginkan oleh penata adalah untuk merealisasikan imajinasi penata ke dalam garapan komposisi musik kontemporer yang mengangkat keberagaman instrumen gong di Bali. Proses penciptaan karya komposisi musik  ini dibagi menjadi tiga tahapan yang diambil dari konsep Alma M. Hawkins dalam buku Creating Trough Dance tahapan yaitu, eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan (forming)”. Karya Ngegong diwujudkan dalam bentuk bingkai komposisi musik kontemporer yang mempertimbangkan unsur bunyi dan  musikalitasnya. Musik kontemporer mempunyai konotasi karya baru yang disusun rmenggunakan berbagai sumber suara baik instrumen tradisi maupun non tradisi atau segala benda yang dapat menghasilkan suara atau bunyi sesuai dengan kebutuhan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A.A.M.Djelantik. 1999. Estetika: Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).

Arnawa, I Made. 2004. “Sekitar Komposisi Gong.” Bheri 3(1): 45–50. http://repo.isi-dps.ac.id/371/1/BHERI_3%285%29.pdf.

Bandem, I Made. 1986. Prakempa Sebuah Lontar Gambelan Bali. Denpasar: ASTI Denpasar.

Banoe, Ponoe. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Hawkins, Alma M. 2003. Mencipta Lewat Tari. Terj. Y. Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: Manthili.

I Made Agus Bayu Antara, I Komang Sudirga, Hendra Santosa et al. 2018. Cak Ganjur: Sebuah Komposisi Musik Vokal Gabungan Cak Dan Balaganjur. Kalangwan : Jurnal Seni Pertunjukan, 4(2). https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/kalangwan/article/view/495

Made Putra Adnyana, I Gede Yudarta, Hendra Santosa. 2019. “Patra Dalung, Sebuah Komposisi Karawitan Bali Yang Lahir Dari Fenomena Sosial Di Desa Dalung.” Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan 5(1): 61–67. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/kalangwan/article/view/670.

Sadra, I Wayan. 2005. “Otot Kawat Balung Wesa.” Youtube.com. https://youtu.be/oc-3Y9swPjc.

Santosa, Hendra; Saptono. 2016. “Gamelan Sistem Sepuluh Nada Dalam Satu Gembyang Untuk Olah Kreativitas Karawitan Bali.” Pantun 1(2): 85–96. https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/pantun/article/view/747.

Santosa, Hendra. 2006. Sekelumit Perkembangan Musik Kontemporer Di Bali. Denpasar. https://www.researchgate.net/publication/48932393_Sekelumit_Perkembangan_Musik_Kontemporer_di_Bali.

Saptono, Tri Haryanto, and Dru Hendro. 2019. “Greng Sebuah Estetika Dalam Kerampakan Antara Gamelan Dan Vokal.” KALANGWAN Jurnal Seni Pertunjukan 5(1): 29–38.

Supanggah, Rahayu. 2009. Bhotekan II: Garap. Surakarta: ISI Press Surakarta.

Suweca, I Wayan. 2009. Estetika Karawitan. Denpasar: Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar.

Downloads

Published

2023-06-23

Issue

Section

Articles