Pancer: A Music Interpretation of the Chronicle of Panjer | Pancer: Sebuah Musik Interpretasi Babad Panjer
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i1.1117Kata Kunci:
Pancer, Desa Adat Panjer, Tabuh Pepanggulan, Gong Kebyar, BaliAbstrak
Artikel ini membahas mengenai tabuh kreasi pepanggulan “Pancer”, yang merupakan interpretasi dari certia asal mula desa adat Panjer. Pancer merupakan kata lain dari panjer yang merupakan nama dari sebuah desa yang terletak di Denpasar selatan. Pancer berarti menancapkan, dimana hal yang dimaksudkan dalam hal ini yaitu menancapkan sebuah tombak. Cerita desa adat panjer, kemudian diimplementasikan kedalam sebuah tabuh kreasi pepanggulan dengan media gamelan gong kebyar yang berjudul “Pancer”. Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai bagaimana bentuk dan penggambaran dari karya komposisi tabuh kreasi pepanggulan “Pancer”, dimana hal tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi serta referensi dalam penggarapan tabuh kreasi pepanggulan dimasa mendatang. Dalam penggarapan karya tabuh kreasi pepanggulan “Pancer” penata menggunakan metode penciptaan dari Alma M. Hawkins meliputi tahap eksplorasi, tahap improvisasi dan Tahap pembentukan. Adapun hasil yangdidapat yaitu terbentuknya tabuh kreasi pepanggulan “Pancer” secara utuh yang terdiri dari tiga bagian meliputi bagian pengawit yang merupakan sebuah pamungkah dari karya, bagian pengawak yang menggambarkan kisah cinta seorang raja, dan bagian pengecet yang menggambarkan perjalan raja dalam melakukan persembahyangan, dimana dalam perjalanan ini yang juga merupakan cikal bakal asal muasal berdirinya desa adat Panjer.
Unduhan
Referensi
A.A.M.Djelantik. (2004). Estetika Sebuah Pengantar (2nd ed.). Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MPSI).
Bandem, I. M. (2013). Gamelan Bali di atas Panggung Sejarah. Badan Penerbit STIKOM Bali.
Deny Praditya, Saptono, I. K. P. (2021). Creation Music Pepanggulan Ki Gepang | Tabuh Kreasi Pepanggulan, “Ki Gepang.” 01(04), 264–272. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/427
Diana Putra, I. W. (2019). ”Analisis Metode Penciptaan Gending Gesuri Karya I Wayan Beratha”. Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan, 5(2), 75–82. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/kalangwan/article/view/901
Dibia, I. W. (2017). Kotekan Dalam Musik Dan Kehidupan Bali. Bali Mangsi Foundation dan ISI Denpasar.
Hawkins, A. M. (2003). Creating Through Dance (Mencipta Lewat Tari terjemahan Y. Sumandiyo Hadi). In Manthili Yogyakarta.
I Ketut Pany Ryandhi, I Nyoman Kariasa, I. G. M. I. S. (2017). Tabuh Dua Setengah Sikut Anyar. ISI Denpasar. http://repo.isi-dps.ac.id/2503/
I Putu Agus Eko Sattvika, I Ketut Garwa, S. (2017). Canggah Wang. ISI Denpasar. http://repo.isi-dps.ac.id/2522/
Kariasa, I. N., & Putra, I. W. D. (2021). Karya Karawitan Baru Manikam Nusantara. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(2), 222–229. https://doi.org/10.31091/mudra.v36i2.1471
Pradana, K. A. W., & Garwa, I. K. (2021). Samirata a Musical Art Composition Creative Percussion | Samirata: Sebuah Karya Komposisi Seni Karawitan Tabuh Kreasi. Ghurnita: Jurnal Seni Karawitan, 01(03), 145–151. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/355
Prier, K.-E. (2011). Kamus Musik. Pusat Musik Liturgi.
Santosa, H. S. (2016). Gamelan Sistem Sepuluh Nada dalam Satu Gembyang untuk Olah Kreativitas Karawitan Bali. Pantun, 1(2), 85–96. https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/pantun/article/view/747
Sugiartha, I. G. A. (2012). Kreativitas Musik Bali Garapan Baru. Persefektif Cultural Studies. UPT. Penerbit ISI Denpasar.
Supriyadnyana, P. G. Wirya, Mustika, P. G., & Muryana, K. (2020). Tabuh Kreasi Pepanggulan AMANDE. Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan, 6(1), 16–25. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/kalangwan/article/view/1115
Yudarta, I. G. (2017). Tabuh Kreasi Pepanggulan Bentuk Komposisi Baru Dalam Seni Karawitan Gong Kebyar. Researchgate.Net. https://www.researchgate.net/publication/46765424_TABUH_KREASI_PEPANGGULAN_BENTUK_KOMPOSISI_BARU_DALAM_SENI_KARAWITAN_GONG_KEBYAR
