“Muara” A Musical Composition | ”Muara” Sebuah Komposisi Karawitan
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i2.1231Kata Kunci:
Muara, Gender Wayang, Karawitan, BaliAbstrak
Abstrak
Muara adalah suatu tempat yang merupakan pertemuan antara air sungai dan air laut. Salah satu contoh muara yang memberi inspirasi kepada pencipta adalah muara di Pantai Ketewel, Sukawati, Gianyar, Bali. Berdasarkan inspirasi dari muara Pantai Ketewel itu pencipta membuat sebuah karya karawitan inovatif yang diberi judul “Muara”. dalam mewujudkan karya baru ini pencipta menggunakan metode Panca Sthiti Ngawi Sani yang terdiri atas tahapan Inspirasi (Ngawirasa), Eksplorasi (Ngawacak), Konsepsi (Ngerencana), Eksekusi (Ngawangun), dan tahap Produksi (Ngebah). Setelah melalui penggarapan dengan konsep diatas maka terciptalah sebuah karya karawitan inovatif yang diberi judul “Muara”. Untuk mewujudkan karya ini pencipta menggunakan media ungkap berupa empat tungguhan Gender Wayang yang berlaras slendro, dua buah Kendang Krumpungan, sebuah Suling, satu Ceng-Ceng Ricik, sebuah Kajar dan sepasang Gong Lanang dan Wadon. Karya karawitan inovatif ini terdiri atas tiga bagian yaitu: bagian pertama menggambarkan suasana mata air dari pegunungan, bagian kedua menggambarkan suasana aliran sungai dengan kontur yang berkelak-kelok, lalu pada bagian ketiga menggambarkan pertemuan antara air sungai dengan air laut di muara Ketewel.
Kata Kunci : Muara, Metode, Karya.
Unduhan
Referensi
Anggayanto, K. Y. and Haryanto, T. (2021) ‘Komposisi Musik Inovatif, “Reboisasi”’, 01(03). doi: 10.25124/ghurnita.v1i1.358.
Annur, B. A. and Winarko, J. (2021) ‘ANALISA VARIASI MELODI DALAM KARYA MUSIK PRELUDE IN E MINOR (OP. 28 NO. 4) KARYA FREDERIC FRANCOIS CHOPIN ARANSEMEN TRIO ZINGARA’, 4(1), pp. 72–90.
Bhumi, I. M. B. P. H. S. (2019) ‘Pelatihan Gender Wayang Pada Generasi Muda Bali Untuk Melawan Dampak Negatif Kemajuan Teknologi’, KALANGWAN Jurnal Seni Pertunjukan, 5(2), pp. 99–105.
Dermott, V. M. (2013) Imagi-Nation: Mengubah Musik Biasa Menjadi Luar Biasa. 1st edn. Edited by E. Setiawan. Yogyakarta: Art Music Today.
Dibia, I. W. (2020) Panca Sthiti Ngawi Sani: Metodologi Penciptaan Seni. Denpasar: Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Putra, I. M. D. A. (2021) ‘Eksplorasi Gamelan Angklung dan Selonding Sebagai Media Ungkap Dalam Penciptaan Karya Musik †œKapetengan‒, Segara Widya: Jurnal Penelitian Seni, 9(1), pp. 1–7.
Raseuki, N. I. (2016) ‘Catatan “Fenomena Musik Kontemporer”’, 147(November), pp. 11–40.
S., I. W. R. (2021) Penciptaan Karya Seni Berbasis Kearifan Lokal Papua. Jayapura: Kerjasama ISBI Tanah Papua dengan Penerbit Aseni. Available at: http://repo.isi-dps.ac.id/4382/1/BUKU PENCIPTAAN SENI LENGKAP_compressed.pdf.
Sasdicka, P. K. E. and Kariasa, I. N. (2021) ‘Ngerambat Gending: Sebuah Komposisi dari Ide Esensi Definisi Karawitan.’, 01(03), pp. 179–187. doi: 10.25124/ghurnita.v1i1.395.