Being Bizzare: A New Composition Music | Being Bizzare: Sebuah Komposisi Musik Baru

Penulis

  • I Nyoman Wiradarma Yoga Program Studi Seni Karawitan, ISI Denpasar
  • Hendra Santosa Program Studi Seni Karawitan, ISI Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i1.1286

Kata Kunci:

Being Bizzare, Semarandana, Karawitan, Bali

Abstrak

Tujuan penciptaan komposisi musik Being Bizzare adalah untuk mengangkat sebuah fenomena fsikologi tentang gangguan skizofrenia yaitu keadaan stress yang  sudah akut. Seperti kisah Jhon dalam film “A Beautiful Mind” yang mengisahkan perjalanan hidup seorang Jhon yang mengidap gangguan skizofrenia. Mekanisme hidup seorang Jhon kemudian diangkat menjadi sebuah komposisi musik baru dengan judul Being Bizzare dengan media ungkap Gamelan Semarandana yang bersifat regeneratif. Regeneratif artinya ber-regenerasi, difokuskan pada unsur melodi saja yakni melodi bagian satu dibuat melodi panjang yang menjadi turunan melodi bagian dua, melodi bagian tiga adalah kebalikan dari melodi bagian satu, melodi bagian empat yakni turunan dari melodi bagian tiga. Metode penciptaan yang digunakan diadopsi dari buku karya Pande Made Sukerta antara lain; menyusun gagasan isi, menentukan ide garapan, dan menentukan garapan. Penerapan metode tersebut membuahkan hasil berupa empat bagian komposisi musik baru yakni bagian satu, bagian dua, bagian tiga, dan bagian empat. Sebagai sebuah musik baru, Being Bizzare merupakan karya yang bertemakan psikologi yang bertujuan secara kontekstual menginformasikan gangguan skizofrenia melalui karya musikal.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Andari, S. (2017). Pelayanan Sosial Panti Berbasis Agama dalam Merehabilitasi Penderita Skizofrenia. PKS, 16, 195–208.

Ardiana, K. A. N. K. S. (2021). Introduction to “Achromatic” Karawitan Artwork | Pengantar Karya Seni Karawitan “Achromatic.” Ghurnita, 1(2), 108–116. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/214

Djohan. (2016). Psikologi Musik (Cetakan IV). Penerbit Indonesia Cerdas.

Guna, I. W. D. A., & Sujayanthi, N. W. M. (2021). Menyadur Fenomena ”Copy-Paste” ke dalam Musik Baru. Ghurnita, 1, 244–253.

Ibrahim, A. S. (2011). Skizofrenia Spliting Personality. Jelajah Nusa.

Kariasa, I. N., & Putra, I. W. D. (2021). Karya Karawitan Baru Manikam Nusantara. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(2), 222–229. https://doi.org/10.31091/mudra.v36i2.1471

Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2014). Psikologi Abnormal. Erlangga.

Puser Bhumi, B., Sudirga, I. K., & Sudirana, I. W. (2021). Pluminasi Sebagai Metode Komposisi Baru Pada Karya Musik Kontemporer. 01(04), 234–243. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/391

Rudiana, I. P. O. (2021). Jugjug Luang. Oka Kribo; Oka Kribo.

S., I. W. R. (2001). Gong Antologi Pemikiran. Balimangsi Foundation, Institut Seni Indonesia Denpasar.

Santosa, H. S. (2016). Gamelan Sistem Sepuluh Nada dalam Satu Gembyang untuk Olah Kreativitas Karawitan Bali. Pantun, 1(2), 85–96. https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/pantun/article/view/747

Sudirana, I. W. (2019). Tradisi Versus Modern: Diskursus Pemahaman Istilah Tradisi dan Modern di Indonesia. MUDRA Jurnal Seni Budaya, 34, 127–135.

Sudirga, I. K. (2020). Komposisi Karawitan dalam Perspektif Estetika Posmodern. Journal of Music Science, Technology, and Industry, 3(2), 181–200. https://doi.org/10.31091/jomsti.v3i2.1156

Sukawiadnyana, I. G. Y. (2019). Aku dan Aku yang lain.

Sukerta, P. M. (2011). Metode Penyusunan Karya Musik (Sebuah Alternatif). ISI Press Solo.

Yudane, I. W. G. (n.d.). Water Intermittent.

Zahnia, S., & Sumekar, D. W. (2016). Kajian Epidemiologis Skizofrenia. Majority Medical Journal of Lampung University, 5, 160–166.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-03-01

Terbitan

Bagian

Articles