Music Creation Concerto Polyrhythm – Euphony | Karya musik Concerto Polyrhythm – Euphony
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v4i2.3356Kata Kunci:
Penciptaan, Pengembangan, Polyritme, EksperimenAbstrak
Penciptaan karya musik karawitan baru dengan media alat musik dawai penting yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali. Pengembangan dan pembaruan pada alat musik penting karangasem. Mengadopsi kotekan pada permainan alat musik penting dan gegambangan ke teknik permainan musik barat yaitu polyritme. Pengembangan pada barungan musik dawai penting, dengan memperkaya jenis senar pada alat musik tersebut. Penting sebagai media alat musik bali-balian kini dikembangkan lebih modern, dengan pembaruan unsur musikal, serta teknik-teknik permainan kekinian lainnya. Berisi ide gagasan mengenai sebuah teknik permainan musik barat yaitu polyritme dan dikemas dengan apik dengan rangkaian melodi yang enak didengar yaitu euphony. Kombinasi dari kedua unsur yang dapat disatukan menjadi sebuah karya musik. Terdapat tiga unsur metode yang digunakan untuk mewujudkan karya ini yaitu tahap eksplorasi, tahap perancangan dan tahap perwujudan. Dengan menggunakan genre musik eksperimental, sebagai fondasi terciptanya karya musik baru ini.
Unduhan
Referensi
A.A.M.Djelantik. (1999). Estetika: Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).
Gita, G. R. S., & Sujayanthi, N. W. M. (2023). Musical Composition “Sedimentasi” | Komposisi Karawitan “Sedimentasi.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(1), 20–28. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i1.148
Gustami, S. P. (2007). Butir-Butir Mutiara Estetika Timur, Ide Dasar Penciptaan Karya. Yogyakarta: Prasista.
Hardjana, S. (2011). Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta: Ford Foundation.
Hughes, R. (2015). Concerto In Slendro: III. Allegro.
Kariasa, I. N., & Sanjaya, I. K. T. (2023). Introduction to Contemporary Music “Ngegong” | Pengantar Musik Kontemporer “Ngegong.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(1), 11–19. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i1.141
Kariasa, I. N., Wardizal, W., & Santosa, H. (2023). The creative process of creating dance accompaniment gendhing Murdanata Dedarining Aringgit: the mascot dance of Nagasepaha Village in Buleleng Regency, Bali. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 18(2), 146–158. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v18i2.4904
Kennedy, M., & Kennedy, J. (2013). The Oxford Dictionary of Music. Oxford: Oxford Quick Reference.
Liddell, H. G., Scott, R., & Jones, H. S. (2008). A Greek-English Lexicon. Oxford: Clarendon Press.
Nagara, I. P. P. I. N. S. (2021). Gamelan Gender Wayang Composition “Sandaran Laju” | Komposisi Gamelan Gender Wayang “Sandaran Laju.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 01(02), 117–125. https://doi.org/https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i2.333
Nandayana, K. P., & -, S. (2023). Karawitan Composition “Bhuana Santhi” | Komposisi Karawitan “Bhuana Santhi.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 3(1), 9–17. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i1.1130
Miller, H. M. (2017). Apresiasi Musik (Terjemahan; Triyono Brahmantyo, Ed.). Yogyakarta: Thafa Media.
Pryatna, I. P. D. H. S. (2020). Konsep Musikal Instrumen kendang Dalam Gamelan Gong Kebyar Bali. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 21(2), 73–84. https://doi.org/10.24821/resital.v21i2.4220
Purna Yasa, I. M. R., & Santosa, H. (2022). The Transformation of Wargasari’s Kidung into Composition “Wehyang” | Transformasi Kidung Wargasari ke dalam Komposisi Karawitan “Wehyang.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 2(3), 173–179. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v2i3.476
Root, D. L. (2001). The New Grove Dictionary of Music and Musicians. Oxford: Oxford University Press.
Santosa, H., Saptono, & Sutirtha, I. W. (2022). I Nyoman Windha Sang Maestro Karawitan Bali (Abdul (ed.)). Penerbit Adab. http://repo.isi-dps.ac.id/5100/
