Introduction to Experimental Music “Nyelah Ngunjar” | Pengantar Musik Eksperimental “Nyelah Ngunjar”
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v2i1.379Kata Kunci:
Nyelah Ngunjar, komposisi eksperimental, Genggong dan GambuhAbstrak
Komposisi karawitan eksperimental yang terinspirasi dari instrumen karawitan tradisional di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Kedua instrumen dikemas baru dengan cara dipadukan dengan instrumen musik string meliputi Biola, Cello, Erhu, dan Rebab. Dengan adanya beragam instrumen yang ditentukan, karya Nyelah Ngunjar dibentuk atau diklaim sebagai musik ekperimental. Hal ini disebabkan karena kebutuhan ide garapan mengeksplorasi instrumen baik dari segi timbre dan fungsional instrumen dengan mendapatkan sentuhan teknologi efek delay pada aplikasi Ableton Live 10 Suite. Struktur yang digunakan pada karya Nyelah Ngunjar menggunakan 3 struktur meliputi bagian 1, bagian 2, dan bagian 3, setiap bagian memiliki arah dan tujuan yang berbeda. Adapun metode yang digunakan pada karya Nyelah Ngunjar ini menggunakan metode dari Roger Session yang meliputi inspirasi (ide, media, referensi), konsepsi (merancang ide, menyusun ide), eksekusi (mewujudkan ide). Total durasi karya Nyelah Ngunjar berdurasi 11 menit. Karya ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi seluruh komponen yang terkait dan dapat menambah wawasan dan referensi bagi masyarakat terhadap karya karawitan eksperimental yang telah diciptakan.
Kata kunci: Nyelah Ngunjar, komposisi eksperimental, Genggong dan Gambuh
Unduhan
Referensi
Aryasa, I. W. M., & Madra, W. (1983). Pengetahuan Karawitan Bali. Jakarta: Departemen pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah, Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Menengah Kejuruan.
Putra, I. M. D. A. (2021). Eksplorasi Gamelan Angklung dan Selonding Sebagai Media Ungkap Dalam Penciptaan Karya Musik "Kapetengan". Segara Widya: Jurnal Penelitian Seni.
Rai, S. I. W. (2001). GONG-Antologi Pemikiran. Denpasar: Bali Mangsi.
Sadguna, I. G. M. I., & Sutirtha, I. W. (2015). Genggong Dalam Karawitan Bali: Sebuah Kajian Etnomusikologi. Segara Widya: Jurnal Penelitian Seni.
Setiawan, H. (2011). Pusat Pendidikan Musik di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Sugiartha, I. G. A. (2012). Kreatifitas musik Bali garapan baru: perspektif cultural studies. Institut Seni Indonesia Denpasar, UPT. Penerbitan.
Sugono, D. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 725.
Suharta, I. W. (2019). Jenis Dan Teknik Membuat Instrumen Suling Dalam Seni Karawitan Bali. Mudra: Jurnal Seni Budaya.
Sukarta, A. G., & Muryana, I. K. (2021). Music Composition Bebarongan “Cepuk”| Tabuh Petegak Bebarongan “Cepuk". GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan.
Widyanta, N. C. (2019). Makna Metaforis Yang Terkandung Dalam Lagu “Tikus-Tikus Kantor” Karya Iwan Fals. Musikolastika: Jurnal Pertunjukan Dan Pendidikan Musik.