Naskah ini versi lama yang diterbitkan pada 2023-03-01. Baca versi terbaru.

Method Of Creation And Creative Process Of Composition “Temuku Aya” | Metode Penciptaan dan Proses Kreatifitas Komposisi “Temuku Aya”

Penulis

  • I Made Adi Suyoga Adnyana Penulis
  • I Ketut Garwa Institut Seni Indonesia Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i1.1086

Kata Kunci:

metode penciptaan, proses kreativitas

Abstrak

Temuku Aya merupakan sebuah komposisi karawitan yang mengangkat objek visual temuku sebagai gagasan ide dalam komposisi ini. Komposisi karawitan ini merupakan komposisi inovatif dengan media ungkap gamelan selonding serta beberapa instrumen tambahan trompong semarapagulingan, suling dan rain stik. Instrumen yang dipakai dalam komposisi ini merupakan instrumen dengan nada pelog tujuh nada. Dalam metode penciptaan karya Temuku Aya, berpijak pada metode yang di tawarkan oleh Roger Session dalam buku The Creative Process yang  ditulis  oleh  Brewster  Ghiselin. Metode ini memiliki tiga tahapan dalam penciptaan musik yaitu inspirasi, konsepsi dan eksekusi. Pada tahapan eksekusi terdapat proses kreativitas yang menjadi bagian dari tahap eksekusi. Untuk menyempurnakan proses kreativitas pada karya Temuku Aya penata menggunakan tahapan Bapak I Wayan Beratha dan juga Bapak I Ketut Gede Asnawa, penambahan tahapan dalam proses kreativitas dilakukan untuk memberikan tahapan yang jelas dalam melaksanakan proses kreativitas pada karya Temuku Aya. Tahapan yang ditawarkan Bapak I Wayan Beratha terdapat tiga tahapan yaitu, nguping, menahin, dan ngelesin, sedangkan tahapan yang ditawarkan oleh Bapak I Ketut Gede Asnawa adalah, Ngungkap Rasa. Dengan adanya tahapan tersebut menjadi acuan penata untuk membentuk karya pada proses kerativitas dalam komposisi Temuku Aya.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

A.A.M.Djelantik. 1999. Estetika: Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).

Aryasa, dkk. 1984. Pengetahuan Karawitan Bali. Denpasar: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Proyek Pengembangan Kesenian Bali.

Ghiselin, Brewster. 1952. The Creative Process. Canada: University of California Press,.

Kariasa, I Nyoman, and I Wayan Diana Putra. 2021. “Karya Karawitan Baru ‘ Manikam Nusantara .’” MUDRA Jurnal Seni Budaya 36.

Kartasapoetra, A.G. 1991. Irigasi, Teknologi Pengairan Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.

Mangempis, Grace Monalisa. 2017. “Gita Derita Cicing Kacang Bali.” Kalangwan Jurnal Seni Pertunjukan 3(2): 71–78. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/kalangwan/article/view/231.

Prasad, I Komang Sudirga; Hendra Santosa; Visvam Bhara, Visvam Bhara Prasad, I Komang Sudirga, and Hendra Santosa. 2019. “The Uses of Gong Suling in Ngemban Rare Composition.” JOMSTI, Journal of Music Science, Technology, and Industry 2(2): 185–98. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/jomsti/article/view/866.

Pratama, A. A .Ngurah Eka. 2015. Panca Gita. Denpasar: Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar.

Putra, I Wayan Diana. 2019. “Analisis Metode Penciptaan Gending Gesuri Karya I Wayan Beratha.” Kalangwan 5(2): 75–82.

Putu Paristha Prakasih, Hendra Santosa, I Gede Yudarta. 2018. “Tirtha Campuhan: Karya Komposisi Baru Dengan Media Gamelan Semar Pagulingan.” Resital: Jurnal Seni Pertunjukan 19(3): 113–21. http://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/2452.

Sarono, W. W. Asmoro. 2007. Evaluasi. Semarang: Universitas Diponogoro.

Senen, I Wayan. 2002. Wayan Beratha: Pembaharu Gamelan Kebyar Bali. Yogyakarta: Terawang Press.

Sukerta, Pande Made. 1998. Ensiklopedi Karawitan Bali. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MPSI).

———. 2012. “Estetika Karawitan Bali.” Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni 7(3): 504–23. http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/1249.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-03-01

Versi

Terbitan

Bagian

Articles