Karawitan Composition “Samsara” | Komposisi Karawitan “Samsara”
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v2i4.1151Kata Kunci:
Komposisi, Karawitan, SansaraAbstrak
Komposisi Karawitan “Samsara” merupakan komposisi Karawitan inovatif yang terinspirasi dari proses kehidupan manusia di dunia. Siklus kehidupan ini dimulai dari lahirnya manusia ke dunia, tumbuh menjadi anak - anak, remaja hingga dewasa, dan akhirnya meninggalkan badan kasarnya menuju nirwana. Penata mengkomposisikan karya ini secara terstruktur untuk menggambarkan bagaimana proses kehidupan manusia terjadi.
Unsur musikal dari karya ini, adalah mengadopsi teknik - teknik permainan keroncong yang di transfer ke dalam barungan gamelan Selonding dan Caruk. Mengolah melodi suling dengan pola harmoni, dibagi menjadi tiga melodi, yaitu melodi 1, 2, dan 3. Terlepas dari permainan tersebut, difokuskan dengan mengolah nada, melodi, tempo, dan dinamika, disusun secara sistematis melalui pola – pola yang berbeda pada tiap instrument, namun saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Struktur karya ini tidak menggunakan sistem penyebutan Tri Angga (kawitan, pengawak, dan pengecet), namun menggunakan pembagian, yaitu: bagian I, bagian II, dan bagian III, memiliki penggambaran yang berbeda pada setiap bagian yang dapat dijabarkan sebagai berikut: Bagian I menggambarkan tentang manusia yang baru lahir, lalu tumbuh menjadi anak yang polos dan ceria; Bagian II Menggambarkan tentang manusia yang menginjak remaja; Bagian III menggambarkan manusia yang menginjak dewasa dan akhirnya mninggal.
Unduhan
Referensi
Adnyana, I. M. P. I. G. Y. H. S. (2019). Patra Dalung, Sebuah Komposisi Karawitan Bali Yang Lahir Dari Fenomena Sosial Di Desa Dalung. Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 61–67. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/kalangwan/article/view/670
Bandem, I. M. (1987). Ubit-ubitan, Sebuah Teknik Permainan Karawitan Bali. Akademi Seni Tari Indonesia Denpasar.
Bandem, I. M. (2013). Gamelan Diatas Panggung Sejarah. Stikom Denpasar.
Dibia, I. W. (2020). Panca Sthiti Ngawi Sani Metodologi Penciptaan Seni. Pusat Penerbitan LPPMPP Institut Seni Indonesia Denpasar.
Kamajaya, G. (2016). Alam Kehidupan Setelah Mati. Penerbit Paramita.
Pradana, K. A. W., & Garwa, I. K. (2021). Samirata a Musical Art Composition Creative Percussion | Samirata: Sebuah Karya Komposisi Seni Karawitan Tabuh Kreasi. Ghurnita: Jurnal Seni Karawitan, 01(03), 145–151. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/355
Santosa, H. N. H. K. R. M. (2017). Seni Pertunjukan Bali Pada Masa Dinasti Warmadewa. MUDRA Jurnal Seni Budaya, 32(1), 81–91. https://doi.org/10.31091/mudra.v32i1.84
Santosa, H. S. (2016). Gamelan Sistem Sepuluh Nada dalam Satu Gembyang untuk Olah Kreativitas Karawitan Bali. Pantun, 1(2), 85–96. https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/pantun/article/view/747
Saptono, Haryanto, T., & Hendro, D. (2019). Greng Sebuah Estetika Dalam Kerampakan Antara Gamelan dan Vokal. KALANGWAN Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 29–38. https://doi.org/10.31091/kalangwan.v5i1.728
Sukerta, P. M. (2011). Metode Penyusunan Karya Musik: Sebuah Alternatif. ISI Press Solo.
Supiarza, H., Setiawan, D., & Sobarna, C. (2019). Pola Permainan Alat Musik Keroncong dan Tenor di Orkes Keroncong Irama Jakarta. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 20(2), 108–120. https://doi.org/10.24821/resital.v20i2.2459
Tusan, P. W. (2002). Selonding: Tinjauan Gamelan Bali Kuna Abad X-XIV, Suatu Kajian Berdasarkan Prasasti, Karya Sastra, dan Artefak. Citra Lekha Sanggraha.
Watra, I. W. (2006). Filsafat Manusia Dalam Perspektif Hindu. Paramita.
Widiana, I. W. P. (2019). Karakteristik Gamelan Selonding Bebandem Dan Selonding Tenganan “Studi Komparasi Intramusikal.” Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(1), 61–72. https://doi.org/10.31091/mudra.v34i1.637
Yudana, I. G., & Haryanto, T. (2021). Contemporary Music Composition “Embryo”| Komposisi Musik Kontemporer “Embrio.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(1), 1–10. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/147