Wija Kusuma Dance Accompaniment Music | Musik Iringan Tari Wija Kusuma

Penulis

  • Putu Saldi Seni Karawitan ISI Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i2.1355

Kata Kunci:

wija kusuma, musik tari, tari penyambutan

Abstrak

Dalam kehidupan sosial budaya khususnya di pulau Bali dan Indonesia pada umumnya tidak akan pernah terlepas dengan unsur seni tabuh atau karawitan dan juga seni olah gerak atau seni tari, kedua unsur ini tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya seperti konsep purusa dengan pradana. Sama halnya dengan prosesi upacara yadnya maupun pelaksanaan acara tanpa dibarengi dengan gamelan dan tarian nuansanya akan terasa jauh berbeda. sesuatu hal yang kurang di zaman ini kebudayaan yang dulunya memiliki kejayaan kembali dibangkitkan sebagai suatu langkah untuk pengembangan dan pelestarian kebudayaan yang adi luhung. Di bali ada sekian banyak tari penyambutan dan tarian lainnya, tari penyambutan ini dipergunakan untuk menyambut kedatangan tamu undangan dan upacara-upacara baik berupa keagamaan ataupun hiburan yang besifat kesenian. Mengangkat Judul “wija Kusuma” yaitu sebuah karya seni tari penyambutan, dari karya ini sangat penting bagi penata untuk membuat suatu karya seni tari penyambutan, dimana pertunjukan seni tari penyambutan tersebut adalah sebuah bentuk simbul sebagai pembukaan acara atau event-event tertentu, yang biasanya untuk acara yang bersifat keagamaan. Seni tarian penyambutan sangat penting dipertunjukan di awal pembukaan acara keagamaan dan menyambut para undangan atau tamu undangan sehingga mereka merasa terhormati dan terhibur.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Belasunda, R., Saidi, A. I., & Sudjudi, I. (2014). Hibriditas Medium pada Film Opera Jawa Karya Garin Nugroho sebagai Sebuah Dekonstruksi. ITB Journal of Visual Art and Design, 6(2), 108–129. https://doi.org/10.5614/itbj.vad.2014.6.2.3

Budiarsa, I. W. (2020). Penciptaan Karya Seni Tari Baris Gede Gentorag. KALANGWAN, 6(Penciptaan Karya Seni Tari Baris gede Gentorag), 84–94. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/kalangwan/article/view/1224

Dewi Susanti. (2015). JURNAL EKSPRESI SENI. 17, 1–164.

Djelantik, A. A. M. (1999). Estetika sebuh pengantar.

Hawkins, A. M. (1991). Moving from Within: A New Method for Dance Making (M. Louis, Ed.; illustrated). Cappella Books.

I Nyoman, C. (2013). Deskripsi Karya: TARI KREASI BARU PENYAMBUTAN “PUJA SANTHI”.

Pertiwi, I. (2020). MAKNA SIMBOL-SIMBOL DALAM AGAMA HINDU (Studi Terhadap Simbol-simbol di Pura Merta Sari Rengas Tangerang Selatan) (Bachelor's thesis).

Pudjasworo, B. (1996). Genre Tari Kebyar Simbol Medernisasi Tari Dalam Tradisi Seni Pertunjukan Bali (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta).

Puspawati, G. A. M., & De Liska, L. (2019). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam ragam Gerak tari Pendet. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni, 7(2), 274-291.

Santosa, H., Rianta, I. M., & Sariada, I. K. (2021). KONSEP RWA BHINEDHA DALAM TARI REJANG SAKRAL LANANG DI DESA MAYONG BULELENG BALI. Joged, 17(1), 01-16.

Staf Pengajar Program, R. H., Pendidikan, S., Tari, S., Musik, D., Seni, J., & Desain, D. (n.d.). KARAKTERISTIK TARI ETNIK DALAM PERKEMBANGAN BUDAYA DI INDONESIA.

Sudirga, I. K. (2020). Komposisi Karawitan dalam Perspektif Estetika Posmodern. Journal of Music Science, Technology, and Industry, 3(2), 181-200.

Sugiartha, I. G. A. (2015). Bentuk dan Konsep Estetik Musik Tradisional Bali. Panggung, 25(1).

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-06-13

Terbitan

Bagian

Articles