TCreation Music Bangsing Waringin | Tabuh Kreasi Bangsing Waringin

Penulis

  • I Gede Wisnu Kusumayana Institut Seni Indonesia Denpasar
  • Saptono Institut Seni Indonesia Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i3.2193

Kata Kunci:

Angklung, Don Kutus, Bangsing Waringin, Kreasi

Abstrak

Bangsing Waringin berasal dari dua kata dalam Bahasa Bali Alus yaitu Bangsing dan Waringin, “Bangsing” yang berarti Akar atau Kayu sedangkan “Waringin” yang berarti beringin atau nama dari pohon itu sendiri. Dari konsep tersebut penata menuangkan ide dalam barungan Gamelan Angklung Don Kutus dengan judul tabuh kreasi Bangsing Waringin. Karya komposisi tabuh kreasi Bangsing Waringin ini lebih mengutamakan pola-pola yang melodis, ritmis, dinamis, serta harmonis. Karya ini menggambarkan tentang kekokohan hingga kompleksitas bentuk pohon beringin itu sendiri, yang dari berabad-abad adanya hingga saat ini dan juga secara langsung mengangkat ilustrasi dari manfaat pohon beringin yang ada di Desa Kayuputih. Tabuh kreasi ini bersifat kekinian tetapi tetap mengacu pada pola atau pakem tradisi seperti tri angga dengan tiga kerangka utama yaitu kawitan, pengawak, dan pengecet. Disamping dengan tiga kerangka utama tersebut, penata lebih memilih pola-pola dengan menyebut perbagian dalam komposisi iringan tabuh kreasi ini. Penata mengolah teknik permainan pada instrumen pemade, melodi jublag, jegogan dan suling, dengan lebih banyak menggunakan permainan melodi nada diatonis, teknik polifonik, serta permainan kekebyaran pada bagian pengawit.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Arya Sugiartha, I Gede. 2015. “Kontribusi Seni Bagi Masyarakat : Bentuk dan Konsep Estetik Musik Tradisional Bali”, dalam Panggung Jurnal Ilmiah Seni & Bahasa Vol. 25 No. 1 Maret 2015. Bandung : STSI Bandung.

Bandem, I Made. 1986. Prakempa Sebuah Lontar Gamelan Bali. Denpasar : Akademi Seni Tari Indonesia Denpasar.

Bandem, I Made. 2013. Gamelan Bali Di Atas Panggung Sejarah. Denpasar : Penerbit BP STIKOM BALI.

Dibia, I Wayan. 1999. Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali. Bandung : Penerbit Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Dibia, I Wayan. 2020. Ngunda Bayu Teknik Pengolahan Tenaga Dalam Seni Pertunjukan Bali. Denpasar : Penerbit Geria Olah Kreativitas Seni (GEOKS).

Hawkins, M. A. 1965. Creating Through Dance diterjemahkan oleh Y. Sumandiyo Hadi. 1990. Mencipta Lewat Tari. Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Yogyakarta.

McPhee, Collin. 1966. Music in Bali. Yale : University Press.

Miller, Hugh M. 2017. Apresiasi Musik. Yogyakarta : Thafa Media.

Santosa, H. (2005). Pengetahuan Multimedia Jilid 1.

Santosa, Hendra. 2019. Mredangga Perubahan Dan Kelanjutannya. Denpasar : Penerbit Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar.

Santosa, H. S. (2016). Gamelan Sistem Sepuluh Nada dalam Satu Gembyang untuk Olah Kreativitas Karawitan Bali. Pantun, 1(2), 85–96. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26742/pantun.v1i2.747

Saptono, Haryanto, T., & Hendro, D. (2019). Greng Sebuah Estetika Dalam Kerampakan Antara Gamelan dan Vokal. KALANGWAN Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 29–38. https://doi.org/10.31091/kalangwan.v5i1.728

Sukerta, Pande Made. 1998. Ensiklopedi Mini Karawitan Bali. Bandung : Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).

Sukerta, Pande Made. 2002. “Kehidupan dan Perkembangan Gamelan Angklung : Bentuk dan Fungsi Sosialnya yang Dihadapkan dengan Konsep Desa Kala Patra”, dalam Mudra Jurnal Seni Budaya Vol. 10 No 1 Januari 2002, Denpasar : UPT Penerbitan STSI Denpasar.

Tedjoworo, H. 2001. Imaji Dan Imajinasi Suatu Telaah Filsafat Postmodern. Yogyakarta : Penerbit KANISIUS.

Triguna Yudha, Ida Bagus Gde. 2000. Teori Tentang Simbol. Denpasar : Penerbit Widya Dharma Universitas Hindu Indonesia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-08-25

Terbitan

Bagian

Articles