Contemporary Music Composition “Konfrontasi” | Komposisi Musik Kontemporer “Konfrontasi”
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i4.371Kata Kunci:
konfrontasi, komposisi, kontemporer, panca sthiti ngawi saniAbstrak
Komposisi Konfrontasi adalah komposisi musik yang mengacu pada representasi dari salah satu bentuk konflik, yang mendeskripsikan sebuah peristiwa dimana seseorang memancing tindakan atau argumen yang berlawanan dari orang lain yang dianggap lawan secara terang-terangan. Dalam musik, konfrontasi diibaratkan sebagai sebuah kata yang mendeskripsikan pergerakan kalimat-kalimat musik yang dinamis dan cenderung disharmonis. Konfrontasi diwujudkan berdasarkan kesinambungan karakter gamelan Gong Kebyar sebagai media ungkap, yakni karakter dinamis. Konfrontasi diwujudkan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian penata untuk membangun kemampuan menciptakan komposisi kontemporer berdasarkan pemikiran sederhana pada relevansi karakteristik gagasan dengan karakteristik Gong Kebyar. Dalam mewujudkan komposisi Konfrontasi, penata menggunakan metode penciptaan Panca Sthiti Ngawi Sani yang terdiri atas: Ngawirasa (Inspirasi), Ngawacak (Eksplorasi), Ngarancana (Konsepsi), Ngawangun (Eksekusi), dan Ngebah (Penyajian). Komposisi Konfrontasi disajikan sebagai sebuah komposisi kontemporer dengan struktural bagian yang terdiri atas tiga bagian dengan menitikberatkan pada konsep kontras dan selaras. Komposisi kontemporer merupakan sebuah komposisi musik yang tidak hanya sekedar menganggap bebas tanpa mempertimbangkan ketentuan bersifat konvensional atau melupakan tradisi.
Unduhan
Referensi
A.A.M.Djelantik. (1999). Estetika: Sebuah Pengantar. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).
Bandem, I. M. (2013). Gamelan Bali di atas Panggung Sejarah. Badan Penerbit STIKOM Bali.
Dibia, I. W. (2020). Panca Sthiti Ngawi Sani Metodologi Penciptaan Seni. Pusat Penerbitan LPPMPP Institut Seni Indonesia Denpasar.
Hardjana, S. (2003). Corat-Coret Musik Kontemporer. Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Hardjana, S. (2004). Musik Antara Kritik dan Apresiasi. PT Kompas Media Nusantara.
I Kadek Tunas Sanjaya, I. N. K. (2021). Introduction to Contemporary Music “Ngegong” | Pengantar Musik Kontemporer “Ngegong.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 01(01), 11–19. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/141
K.Bertens. (2016). Psikoanalisis Sigmund Freud (2nd ed.). PT Gramedia Pustaka Utama.
Miller, H. M., Sunarto, & Baramatyo, T. (2017). Apresiasi Musik. Thafz Media.
Paristha, P. P., Gede, Y. I., & Hendra, S. (2018). Tirtha Campuhan: Sebuah Karya Komposisi Baru dengan Media Gamelan Smar Pagulingan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts), 19(3), 113–121
Pratama, G. M. R. S. (2021). Campuhan: A New Music Creation | Campuhan: Sebuah Musik Kreasi Baru. Ghurnita: Jurnal Seni Karawitan, 01(02), 92–99. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/149
Putra, I. K. A., Santosa, H., & Sudirga, I. K. (2020). The Concept of Balance at Sekati Ririg Gending in Tejakula , Buleleng Regency. HARMONIA Jurnal Arts Of Research and Education, 20(2), 183–194. https://doi.org/10.15294/harmonia.v20i2.25412
Saptono, Haryanto, T., & Hendro, D. (2019). Greng Sebuah Estetika Dalam Kerampakan Antara Gamelan dan Vokal. KALANGWAN Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 29–38. https://doi.org/10.31091/kalangwan.v5i1.728
Sudirga, I. K. (2020). Komposisi Karawitan dalam Perspektif Estetika Posmodern. Journal of Music Science, Technology, and Industry, 3(2), 181–200. https://doi.org/10.31091/jomsti.v3i2.1156
Yudha, I. N., Widiantara, P., Santosa, H., & Suartaya, K. (2020). Proses Penciptaan Komposisi Karawitan Kreasi Baru Paras Paros. 8(April), 1–13. https://doi.org/10.24821/promusika.v1i1.3607