Karawitan Composition Brama Rupa | Komposisi Karawitan Brama Rupa

Penulis

  • kadek samego ISI DENPASAR
  • Tri Haryanto Program Studi Seni Karawitan, Institut Seni Indonesia Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i4.480

Kata Kunci:

Komposisi, Karawitan, Semar Pagulingan, Selonding

Abstrak

Garapan karawitan inovatif yang mengaplikasikan makna api dari kegiatan upacara Yadnya di Bali, diberi judul Brama Rupa. Karya ini menggunakan media ungkap gabungan antara Gamelan Selonding dan sebagian instrumen Gamelan Semar Pegulingan serta instrumen tambahan. Proses penggarapan menggunakan metode Alma M. Hawkins dalam bukunya Creating Through Dance. Dalam buku tersebut dinyatakan bahwa penciptaan suatu karya seni ditempuh melalui tiga tahapan, yaitu tahap penjajagan (exploration), tahap percobaan (improvisation), dan tahap pembentukan (forming). Garapan ini diwujudkan dalam tiga bagian, yang masing-masing bagian disambung dengan istilah transisi dalam istilah Bali (penyalit), dengan didukung oleh 15 orang musisi termasuk penata, disajikan melalui video yang telah direkam sebelumnya dengan durasi waktu 12 menit.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adnyana, I. M. P. I. G. Y. H. S. (2019). Patra Dalung, Sebuah Komposisi Karawitan Bali Yang Lahir Dari Fenomena Sosial Di Desa Dalung. Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 61–67. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/kalangwan/article/view/670

Bandem, I. M. (1986). Prakempa, Sebuah Lontar Gamelan Bali (Trans.). ASTI Denpasar.

Bandem, I. M. (2013). Gamelan Bali di atas Panggung Sejarah. Badan Penerbit STIKOM Bali.

Djelantik, A. A. M. (1990). Pengantar Dasar Ilmu Estetika Jilid 1 Estetika Instrumental. In Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar. STSI Denpasar.

Hawkins, A. M. (1990). Mencipta Lewat Tari Yang Dialihbahasakan Oleh Y. Sumandiyo Had. ISI Yogyakarta.

I Putu Purwwangsa Nagara, I. N. S. (2021). Gamelan Gender Wayang Composition “Sandaran Laju” | Komposisi Gamelan Gender Wayang “Sandaran Laju.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 01(02), 117–125. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/333

Pradnyantika, I. G. A., Sudiana, I. N., & Haryanto, T. (2019). Waluku Sebagai Acuan Dalam Garapan Karawitan Bali. Kalangwan, 5, 49–60.

Pryatna, H. S. I. K. S. I. P. D. (2020). Permainan Kendang Bali. Dewaruci, 15(2), 90–100. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v15i2.2991

Pryatna, I. P. D. H. S. (2020). Konsep Musikal Instrumen kendang Dalam Gamelang Gong Kebyar Bali. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 21(2), 73–84. https://doi.org/10.24821/resital.v21i2.4220

Putra, I. G. A. (1982). Upakara Yadnya. Masa Baru.

Putra, I. M. D. A. (2021). Eksplorasi Gamelan Angklung dan Selonding Sebagai Media Ungkap Dalam Penciptaan Karya Musik †œKapetenganâ€. Segara Widya: Jurnal Penelitian Seni, 9(1), 1–7.

Sadguna, Ig. M. I. (2011). Pupuh Kekendangan Sebagai Identitas Semar Pagulingan Saih Lima Peliatan. Dewa Ruci, 7(1). https://doi.org/https://doi.org/10.33153/dewaruci.v7i1.971

Santosa, H., Kustiyanti, D., & Arya Satyani, I. A. W. (2021). Jejak Seni Pertunjukan Bali Kuna Dalam Karya Kesusastraan Usana Bali Mayantaka Carita. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(2), 179–185. https://doi.org/10.31091/mudra.v36i2.1247

Santosa, H. N. H. K. R. M. (2017). Seni Pertunjukan Bali Pada Masa Dinasti Warmadewa. MUDRA Jurnal Seni Budaya, 32(1), 81–91. https://doi.org/10.31091/mudra.v32i1.84

Surada, I. M. (2014). Kamus Sansekerta-Indonesia. Paramitha.

Tusan, P. W. (2001). Selonding Tinjauan Gamelan Bali Kuno Abad X-XIV. Dinas Kebudayaan Propinsi Daerah Tingkat I Bali.

Yudana, I. G., & Haryanto, T. (2021). Contemporary Music Composition “Embryo”| Komposisi Musik Kontemporer “Embrio.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(1), 1–10. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/147

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-07-03

Terbitan

Bagian

Articles