Introduction to "Liput Semara" Creative Composition | Pengantar Komposisi Kreasi “Liput Semara”
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i4.673Kata Kunci:
Cinta, Kreasi Musik, Mudulasi, ElaborasiAbstrak
Garapan Liput Semara dilatarbelakangi oleh sebuah rasa cinta yang pernah penata alami. Dimana rasa cinta tersebut terjadi karena sebuah pertemuan kali pertama kepada seorang wanita yang menyebabkan muncul rasa saling suka, hingga berujung pada menjalin hubungan asmara dan mengikat janji cinta yang pantang diingkari. Ungkapan rasa cinta tersebut dijadikan sebagai pijakan dasar penata menggarap garapan komposisi karawitan Liput Semara. Adapun pengertian liput dapat diartikan sebagai suasana hati ketika terbawa akan suatu perasaan, dan semara yang diambil dari mitologi Hindu sebagai simbol rasa cinta. Dari karya komposisi Liput Semara ini terinspirasi dari wujud rasa cinta penata terhadap seorang wanita yang pernah penata cintai. Garapan Liput Semara merupakan garapan tradisi dengan mengambil bentuk komposisi kreasi yang menggunakan media ungkap gamelan Semar Pegulingan Saih Pitu. Mengenai struktur, penata menggunakan struktur Tri Angga yang terdiri dari Kawitan, Pengawak dan Pengecet sebagai struktur utama. Tahapan proses dari karya ini melalui proses elaborasi tahapan, dimana tahapan-tahapan tersebut diambil dari konsep Bambang Sunarto dalam buku Metodologi Penciptaan Seni dan buku Wayan Senen yang berjudul Wayan Beratha – Pembaharu Gamelan Kebyar. Sehingga dari elaborasi tersebut menghasilkan tahapan penalaran, kreasi, menahin dan ngelesin.
Unduhan
Referensi
Bandem, I. M. (2013) Gamelan Bali Diatas Panggung Sejarah. Denpasar: BP. STIKOM BALI.
Dewanti, P. P. W. A. (2019) ‘Konsep Rwa Bhineda Pada Kain Poleng Busana Pemangku Pengluransaat Upacara Pengerebongan Di Pura Agung Petilan, Kesiman’, Da Moda, 1(1), pp. 16–20.
Kariasa, I. N. and Putra, I. W. D. (2021) ‘Karya Karawitan Baru Manikam Nusantara’, Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(2), pp. 222–229. doi: 10.31091/mudra.v36i2.1471.
Muryana, I. K. et al. (2020) ‘Eksistensi Gamelan Gong Luang Di Banjar Seseh Desa Singapadu’, 6(November), pp. 105–110.
Paristha, P. P., Gede, Y. I. and Hendra, S. (2018) ‘Tirtha Campuhan: Sebuah Karya Komposisi Baru dengan Media Gamelan Smar Pagulingan’, Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts), 19(3), pp. 113–121.
Pratiwi, R. (2019) Analisis Harmoni Pada Lagu “Kiss The Rain” Karya Yiruma. Universitas Pasundan.
Putra, I. M. D. A. (2021) ‘Eksplorasi Gamelan Angklung dan Selonding Sebagai Media Ungkap Dalam Penciptaan Karya Musik †œKapetengan‒, Segara Widya: Jurnal Penelitian Seni, 9(1), pp. 1–7.
Putra, I. W. D. (2019) ‘Analisis Metode Penciptaan Gending Gesuri Karya I Wayan Beratha’, Kalangwan, 5(2), pp. 75–82.
Rusdiana, H. A. (2014) Kewirausahaan - Teori dan Praktik. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Suastika, I Gede Putu. Sudiana, I Nyoman. Sudhana, I. K. (2020) ‘Manis Batu Sebuah Garapan Kreasi Baru Gamelan Semar Pagulingan Saih Pitu’, Segara Widya, 8(1), pp. 1–12. Available at: https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/segarawidya/article/view/1046.
Sukerta, P. M. (2010) Tetabuhan Bali I. Surakarta: ISI Press Surakarta.
Sukerta, P. M. (2011) Metode Penyusunan Karya Musik (Sebuah Alternatif). Surakarta: ISI Press Solo.
Sunarto, B. (2011) Modul Metodologi Penciptaan Seni. Institut Seni Indonesia Surakarta.
Widjaja, Y. R. W. (2019) Bisnis Kreatif dan Inovasi. Makassar: Yayasan Barcode.
Yudha, I. N. et al. (2020) ‘Proses Penciptaan Komposisi Karawitan Kreasi Baru Paras Paros’, 8(April), pp. 1–13. doi: 10.24821/promusika.v1i1.3607.