Karawitan Composition “Bhuana Santhi” | Komposisi Karawitan “Bhuana Santhi”
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i1.1130Kata Kunci:
Bhuana Santhi, Tabuh lelambatan, Karawitan, Gong Kebyar, BaliAbstrak
Bhuana Santhi adalah sebuah garapan tabuh telu lelambatan kreasi yang terinspirasi dari kegiatan masyarakat melakukan gotong royong, tepatnya di Desa Adat Lepang, Kabupaten Klungkung. Garapan ini masih berpedoman pada pola garap tradisi dan sedikit inovasi di beberapa bagian. Seperti di bagian sebelum masuk ke pola kendang batu-batu dimainkan kebyar yang menurut penata sebuah inovasi. Garapan ini menggambarkan sebuah rasa kebersamaan antara sesama pada saat melakukan kegiatan gotong royong yang kaitannya dengan acara piodalan yaitu di Pura Dalem Sila Pegat, Desa Adat Lepang, Kabupaten Klungkung. Sebelum upacara berlangsung biasanya lima atau enam hari sebelumnya, masyarakat Desa Adat Lepang melaksanakan kegiatan gotong royong baik dari krama lanang (laki-laki) dan krama istri (perempuan). Metode penciptaan yang digunakan dalam garapan Bhuana Santhi adalah Panca Sthiti Ngawi Sani oleh I Wayan Dibia yang meliputi tahap ngawirasa (Inspirasi), tahap ngawacak (eksplorasi), tahap ngarencana (konsepsi), tahap ngawangun (eksekusi), dan tahap ngebah (produksi), sehingga memudahkan penata dalam mewujudkan garapan Bhuana Santhi. Garapan Bhuana Santhi menggunakan media ungkap Gamelan Gong Kebyar. Struktur dari garapan Bhuana Santhi terdiri dari tiga bagian yaitu pengawit, pengawak dan pengecet serta durasi dari keseluruhan garapan Bhuana Santhi yaitu 12 menit.
Unduhan
Referensi
A.A.M.Djelantik. (2004). Estetika Sebuah Pengantar (2nd ed.). Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MPSI).
Adnyana, I. M. P. I. G. Y. H. S. (2019). Patra Dalung, Sebuah Komposisi Karawitan Bali Yang Lahir Dari Fenomena Sosial Di Desa Dalung. Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 61–67. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/kalangwan/article/view/670
Dibia, I. W. (2017). Kotekan Dalam Musik Dan Kehidupan Bali. Bali Mangsi Foundation dan ISI Denpasar.
Dibia, I. W. (2020). Panca Sthiti Ngawi Sani: Metodologi Penciptaan Seni. Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Dibia I Wayan. (2012). Ilen Ilen SENI PERTUNJUKAN BALI. Bali Mangsi.
I Gede, Y. (2010). Pengertian Tabuh Lelambatan Klasik Pegongan. Artikel Bulan Mei 2010, 8, 1–3.
Kariasa, I. N. (2012). Deskripsi Karya Seni "Gamelan Tajen” Fenomena Sosial Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan. Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Ngurah I Gusti Made. (1999). Buku Pendidikan Agama Hindu (Maswinara I Wayan (ed.)). PARAMITA.
Pradana, K. A. W., & Garwa, I. K. (2021). Samirata a Musical Art Composition Creative Percussion | Samirata: Sebuah Karya Komposisi Seni Karawitan Tabuh Kreasi. Ghurnita: Jurnal Seni Karawitan, 01(03), 145–151. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/355
Pryatna, H. S. I. K. S. I. P. D. (2020a). Permainan Kendang Bali. Dewaruci, 15(2), 90–100. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v15i2.2991
Pryatna, H. S. I. K. S. I. P. D. (2020b). TEKNIK PERMAINAN KENDANG TUNGGAL PADA GAMELAN BALI. Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar. http://repo.isi-dps.ac.id/3795/
Pryatna, I. P. D. H. S. (2020). Konsep Musikal Instrumen kendang Dalam Gamelang Gong Kebyar Bali. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 21(2), 73–84. https://doi.org/10.24821/resital.v21i2.4220
Rembang, I. N. (1985). Hasil Pendokumentasian Notasi Gending-Gending Lelambatan klasik pegongan daerah bali. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sadguna, I. G. M. I. (2010). Kendang Bebarongan Dalam Karawitan Bali Sebuah Kajian Organologi. KANISIUS (Anggota IKAPI).
Sena, I. (2017). Implementasi Konsep" Ngayah" Dalam Meningkatkan Toleransi Kehidupan Umat Beragama di Bali. Makalah Disajikan Dalam Seminar Nasional Fakultas Brahma Widya, IHDN, Denpasar, 25–26.
Suadnyana, I. B. P. E. (2018). Kajian Nilai Pendidikan Agama Hindu Dalam Konsep Manyama Braya. Jurnal Pasupati, 5(1), 48–60. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.37428/pspt.v5i1.128
Sukmadinata, S. N. (2005). Metode Penelitia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.