The Music Composition Tajen Jangkrik | Komposisi Musik Tajen Jangkrik

Penulis

  • I Wayan Srutha Wiguna student
  • I Komang Sudirga Program Studi Seni S2 ISI Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v2i3.1169

Kata Kunci:

Tajen, Jangkrik, Semarandana, Selonding

Abstrak

Tajen Jangkrik terdiri dari dua kata, yaitu tajen yang berarti sabung, dan jangkrik merupakan serangga kecil yang bunyinya nyaring. Tajen Jangkrik merupakan karya seni karawitan Bali yang menggambarkan mengenai proses permainan judi adu jangkrik. Karya ini mengangkat fenomena pemuda serta orang tua di Bali zaman dulu atau sekarang, khususnya di Desa Kesiman yang memainkan adu jangkrik untuk berjudi atau taruhan. Karya ini akan diwujudkan ke dalam bentuk karya karawitan inovatif dengan media ungkap Gamelan Semarandana dan Gamelan Selonding. Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana cara mentransformasikan ide adu jangkrik ke dalam dua barungan gamelan Bali, yaitu Semarandana dan Selonding. Tujuan dari penciptaan karya ini adalah sebagai kritikan melalui karya seni karawitan Bali kepada masyarakat bahwa permainan judi ini tidak baik dilakukan, dapat merugikan diri sendiri karena adanya taruhan dan merugikan makhluk hidup yang digunakan sebagai sarana permainan. Metode yang digunakan pada proses penciptaan karya adalah metode penciptaan dari Alma M. Hawkins dengan tiga tahap di dalamnya, yaitu tahap penjajagan, tahap percobaan dan tahap pembentukan. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah bagaimana cara penata dalam menggabungkan dua barungan gamelan dengan teknik, bahan dan karateristik yang berbeda menjadi satu karya utuh. Dari rekomendasi tersebut semoga bisa menjadi inspirasi sebagai acuan untuk karya selanjutnya.

 

Kata kunci: Tajen, Jangkrik, Inovatif, Semarandana, Selonding

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adnyana, M. P., Yudarta, I. G., & Santosa, H. (2019). Patra Dalung, Sebuah Komposisi Karawitan Bali Yang Lahir Dari Fenomena Sosial Di Desa Dalung. Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 61–67.

Ardiyati, A. T., Mudjiono, G., & Himawan, T. (2016). Uji patogenisitas jamur entomopatogen Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin pada jangkrik (Gryllus sp.)(Orthoptera: Gryllidae). Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan, 3(3), pp-43.

Aryanata, N. T. (2017). Budaya dan Perilaku Berjudi: Kasus Tajen Di Bali. Jurnal Ilmu Perilaku, 1(1), 11–21.

Bandem, I. M. (2013). Gamelan Bali Diatas Panggung Sejarah. BP Stikom Bali.

Hawkins, M. A. (1965). Creating Through Dance. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Kustap, K., & Lubis, I. (2019). Pelatihan pola ritme sebagai strategi peningkatan kualitas pembalajaran mata kuliah instrumen gitar di jurusan musik FSP ISI Yogyakarta. PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, Dan Penciptaan Musik, 7(1), 20–28.

Laksono, Y. T. (2017). Penerapan Aplikasi Fruity Loops sebagai Media Pembelajaran Penciptaan Komposisi dan Aransemen Tata Suara. Jurnal Studi Komunikasi, 1(3), 253–261.

Miller, H. M. (2017). Apresiasi Musik. Thafa Media Yogyakarta.

Putra, I. P. A. A., Wibawa, I. P. S., & Artatik, I. G. A. K. (2021). TABUH RAH DAN TAJEN: ANTARA TRADISI DAN HUKUM. Hukum Dan Kebudayaan, 1(3 Mei), 17–27.

Santosa, H. (2005). Pengetahuan Multimedia Jilid 1.

Saptono, S., Haryanto, T., & Hendro, D. (2019). Greng Sebuah Estetika Dalam Kerampakan Antara Gamelan Dan Vokal. Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 29–38.

Sukerta, P. M. (2009). Ensiklopedi Karawitan Bali. ISI Press Solo.

Sukerta, P. M. (2011). Metode Penyusunan Karya Musik (Sebuah Alternatif). ISI Press Solo.

Widiana, I. W. P. (2019). Karakteristik Gamelan Selonding Bebandem Dan Selonding Tenganan †œStudi Komparasi Intramusikalâ€. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(1), 61–72.

Yudha, I. N., Widiantara, P., Santosa, H., & Suartaya, K. (2020). Proses Penciptaan Komposisi Karawitan Kreasi Baru Paras Paros. 8(April), 1–13. https://doi.org/10.24821/promusika.v1i1.3607

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-09-06

Terbitan

Bagian

Articles