Contemporary Music Composition “Embryo”| Komposisi Musik Kontemporer “Embrio”

Penulis

  • Tri Haryanto Institut Seni indonesia Denpasar
  • Yudana Institut Seni Indonesia Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i1.147

Kata Kunci:

embrio, fase embrionik, kontemporer

Abstrak

Kehidupan makhluk hidup (manusia) merupakan sesuatu yang diawali dengan berbagai proses dan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan. Seperti tahapan embrio sebagai jasad hidup yang masih dalam tingkat perkembangan (pertumbuhan) awal, belum mempunyai bentuk yang jelas, akan menjadi sesuatu. Dari proses ini, penata angkat menjadi garapan yang berjudul embrio, dengan medium gamelan Semar Pagulingan Saih Pitu dan Selonding style Tenganan, dengan durasi 10-15 menit. Garapan karya embrio dibagi dalam 4 (empat) bagian, tiap bagian mewakili fase embrionik yang masing-masing fase memiliki ciri tersendiri. Proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut terbagi menjadi beberapa tahapan yakni mulai dari fertilisasi yaitu pertemuan gamet jantan dan betina, pembelahan sel pada tahapan morula dan blastula, kemudian gastrula membentuk 3 (tiga) lapisan, serta yang terakhir organogenesis yang membentuk organ makhluk hidup (manusia) baru.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

A.A.M.Djelantik. 1999. Estetika: Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).

Arif Priadi, Yanti Herlanti. 2018. Biologi 3 SMA Kelas XII. Jakarta: Yudistira.

Hardjana, Suka. 2011. Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu Dan Kini. Jakarta: Ford Foundation.

Hawkins, Alma M. 2003. Mencipta Lewat Tari. Terj. Y. Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: Manthili.

Pradnyantika, I Gede Aguswin, I Nyoman Sudiana, and Tri Haryanto. 2019. “Waluku Sebagai Acuan Dalam Garapan Karawitan Bali.” Kalangwan 5: 49–60.

Putu Paristha Prakasih, Hendra Santosa, I Gede Yudarta et al. 2018. “Tirtha Campuhan: Karya Komposisi Baru Dengan Media Gamelan Semar Pagulingan.” Resital: Jurnal Seni Pertunjukan 19(3): 113–21. http://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/2452.

Saptono, Tri Haryanto, and Dru Hendro. 2019. “Greng Sebuah Estetika Dalam Kerampakan Antara Gamelan Dan Vokal.” KALANGWAN Jurnal Seni Pertunjukan 5(1): 29–38.

Suartaya, Kadek. 2001. “Transformasi Cak Dari Ritual Magis Ke Presentasi Estetis.” Universitas Udayana.

Sugiartha, I Gede Arya. 2015. “Pergulatan Ideologi Dalam Penciptaan Musik Kontemporer Bali.” Panggung 25(2): 121–36. https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/view/3/5.

Sugono, Dendy. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Tusan, Pande Wayan. 2002. Selonding: Tinjauan Gamelan Bali Kuna Abad X-XIV, Suatu Kajian Berdasarkan Prasasti, Karya Sastra, Dan Artefak. Karangasem: Citra Lekha Sanggraha.

Widiana, I Wayan Pande. 2019. “Karakteristik Gamelan Selonding Bebandem Dan Selonding Tenganan ‘Studi Komparasi Intramusikal.’” Mudra Jurnal Seni Budaya 34(1): 61–72.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-06-23

Terbitan

Bagian

Articles