Music Composition Kaliyuga | Komposisi Musik Kaliyuga
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i3.2092Kata Kunci:
Tabuh Kreasi, Gong Kebyar, KaliyugaAbstrak
Kaliyuga merupakan salah satu zaman paling akhir di antara Yuga lainnya pada suatu siklus perkembangan zaman Agama Hindu di Bali, yang dikenal dengan nama Catur Yuga. Zaman Kaliyuga disebut dengan zaman kegelapan atau disebut juga dengan zaman kehancuran. Karya tabuh kreasi ini terinspirasi dari sisi negatif sifat manusia pada zaman Kaliyuga, yang pada diri manusia raganya dipenuhi dan dikuasai oleh sifat Adharma. Pencipta menciptakan karya tabuh kreasi yang berjudul Kaliyuga dengan menggunakan media ungkap barungan gamelan Gong Kebyar. Pencipta memiliki ketertarikan untuk mentransfomasikannya kedalam sebuah karya tabuh kreasi baru, yang menggunakan metode penciptaan dari Alma M. Hawkins untuk dapat mewujudkan karya ini. Adapun tiga tahapan penting yang harus dilalui dari metode tersebut yaitu tahap penjajagan/eksplorasi, tahap percobaan/improvisasi, dan tahap pembentukan/forming. Metode tersebut pencipta gunakan sebagai acuan atau landasan dalam minciptakan karya tabuh kreasi ini. Manfaat dari terciptanya karya ini agar pencipta dapat menambah pengalaman berkarya dan karya ini diciptakan bertujuan sebagai Karya Tugas Akhir pencipta dalam menempuh studi program sarjana di Institut Seni Indonesia Denpasar.
Unduhan
Referensi
Bandem, I Made. 1986. PRAKEMPA, Sebuah Lontar Gamelan Bali. Akademi Seni Tari Indonesia Denpasar
Bandem, I Made. 2013. Gamelan Bali Di Atas Panggung Sejarah. Denpasar. BP STIKOM BALI.
Budiarsa, M. (2003). Kewajiban Manusia Pada Zaman Kaliyuga. Jurnal Warta Hindu, No 441.
Dharma Permana, I.D.G. (2020). Keterkaitan Sisi Negatif Era Milenial Dengan Ramalan Keadaan Kaliyuga. Jurnal Studi Agama Vol. 3 (No. 2)
Dibia, I Wayan. 2017. Kotekan dalam Musik Dan Kehidupan Bali. Institut Seni Indonesia Denpasar. Bali Mangsi.
Djelantik, A.A.M.1999. ESTETIKA Sebuah Pengantar. Bandung. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia
Dwiki Yunadika, I. K & Muryana, I. K. (2021) Pucuk Bang, Sebuah Komposisi Karawitan Bali. Jurnal Ghurnita Vol. 1 (No.3) https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i3.370
Hawkins, M. A. 1965. Creating Through Dance diterjemahkan oleh Y. Sumandiyo Hadi. 1990. Mencipta Lewat Tari. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Juniarta, I.N & Sudiana, I.N & Hartini, N.P. (2022). Komposisi Karawitan Bali "Pajegan". Jurnal Seni Karawitan Vol. 2 (No.1) https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v2i1.389
Pradana, K. A. W., & Garwa, I. K. (2021). Samirata a Musical Art Composition Creative Percussion | Samirata: Sebuah Karya Komposisi Seni Karawitan Tabuh Kreasi. Ghurnita: Jurnal Seni Karawitan, 01(03), 145–151. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/355
Pryatna, H. S. I. K. S. I. P. D. (2020). Permainan Kendang Bali. Dewaruci, 15(2), 90–100. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v15i2.2991
Purnayasa, I. M. R., & Santosa, H. (2022). The Tran sformation of Wargasari’s Kidung i nto Composition “Wehyang.” 2(3), 173–179. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/476
Santosa, H. (2005). Pengetahuan Multimedia Jilid 1.
Santosa, H. (2019). Mredangga: Perubahan dan Kelanjutannya. Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar.
Sukerta, P.M. (2012). Estetika Karawitan Bali. Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol. 7 (No.3)
Widiantara, Y.P.I.N & Santosa, H. & Suartaya, K. (2020). Penciptaan Komposisi Karawitan Baru Paras Paros. Jurnal Pengkajian, Penyajian dan Penciptaan Musik Vol. 8 (No.1)