Construction of Tabuh Gilak Ravana among Sekaa Gong children of Singakerta Village | Pembinaan Tabuh Gilak Rahwana Di Kalangan Sekaa Gong Anak-Anak Desa Singakerta

Penulis

  • I Ngurah Edy Upadana Institut Seni Indonesia Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v4i1.2455

Kata Kunci:

Tabuh Gilak Rahwana, Gong Kebyar, Membina Sekaa Gong Anak-Anak Desa Singakerta

Abstrak

Desa singakerta memiliki dua sekaa gong yaitu Sekaa Gong Kerta Yowana dan Sekaa Gong Anak-Anak Desa Singakerta. Sekaa Gong Kerta Yowana terbentuk kisaran tahun 2014 akhir, namun kegiatannya terhenti sekitar akhir tahun 2019 akhir. Sehingga membentuk suatu generasi baru yang bernama Sekaa Gong Anak-Anak Desa Singakerta pada tahun 2023 awal. Adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Mahasiswa melakukan pembinaan terhadap Sekaa Gong Anak-Anak Desa Singakerta dengan Materi Tabuh Gilak Rahwana. Metode yang digunakan dalam membina tabuh gilak rahwana yaitu Metode Pelatihan, berarti ketetapan cara penyampaian yang digunakan selama pelatihan itu berlangsung serta penulis juga menggunakan beberapa metode dalam membina Sekaa Gong Anak-Anak Desa Singakerta, seperti: meguru kuping, meguru, panggul, meguru dingdong, dan meguru rasa. Tabuh Gilak Rahwana di ciptakan oleh Bapak I Wayan Bratha. Tabuh Gilak Rahwana ini menggambarkan karakter Rahwana yang merupakan tokoh antagonis dengan perwujudan angkara murka dan dosa-dosa manusia. Tabuh Gilak Rahwana ini di implementasikan menggunakan barungan gamelan Gong Kebyar. Tabuh Gilak Rahwana ini memakai 32 (tiga puluh dua) ketukan dalam satu melodi, dan dalam penyajiannya terdapat teknik pukulan dasar dalam bermain gamelan seperti teknik kekenyongan. Selain membina juga mengikuti kegiatan karang taruna, yaitu membantu kegiatan pengabdian masyarakat seperti gotong royong, ngayah dan lain sebagainya.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Andre F.S. 2000. “Model-Model Pelatihan Dan Metode-Metode Pelatihan.” : 43.

Anikesari, Puput, and Mudjito. 2019. “Pembinaan Estetika Siswa Melalui Pembelajaran Seni Karawitan Di SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung.” Inspirasi Manajemen Pendidikan: 1–9. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-manajemen-pendidikan/article/view/28537/26115.

Mita, Rosaliza. 2015. “Wawancara Sebuah Interaksi Komunikasi Dalam Penelitian Kualitatif.” Jurnal Ilmu Budaya 2: 9. https://media.neliti.com/media/publications/100164-ID-wawancara-sebuah-interaksi-komunikasi-da.pdf.

Pramana, Aris Widi. “Tabuh Gilak ‘Lila Cita.’” 2 april 2019. https://blog.isi-dps.ac.id/ariswidipramana/tabuh-gilak-lila-cita.

Sukadana, I W, I K A Juniarta, and I N Winyana. 2021. “Metode Pembelajaran Gamelan Selonding Pada Sekaa Gong Sabha Winangun, Dalam Siatuasi Pandemi Covid-19.” Widyanatya 3. https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyanatya/article/view/2120%0Ahttps://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyanatya/article/download/2120/1261.

Sukerta, Pande Made. 1998. Ensiklopedi Karawitan Bali Sastrataya-Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).

Tari, Sarjana Pendidikan, and Handhika Marthalina. 2020. “Pemeranan Rahwana Dalam Sendratari Ramayana Di Sanggar Djelantik Sasangka Bandungan.”

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-03-07

Terbitan

Bagian

Articles