Development Of Sekaa Selonding Manik Selukat Banjar Tunjuk Kelod | Pembinaan Sekaa Selonding Manik Selukat Banjar Tunjuk Kelod
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i4.2495Kata Kunci:
kontribusi, selonding, desaAbstrak
Selonding merupakan alat musik tradisional Bali yang usianya lebih tua dibandingkan dengan gamelan-gamelan lainnya yang kini populer dalam kesenian maupun yang digunakan dalam upacara adat dan agama. Kata Selonding diduga berasal dari kata “salon” dan “ning” yang berarti tempat suci, karena dilihat dari fungsinya adalah sebuah gamelan yang dikeramatkan atau disucikan. Pendapat lain juga menyebutkan bahwa Selonding berasal dari kata “saron” dan “ding” yang berarti bilah-bilah gamelan dengan nada terendah yaitu nada ding. Rumusan masalah yang penulis rancang antara lain : bagaimana cara meningkatkan minat remaja untuk memainkan Selonding, teknis dan metode apa yang digunakan, serta manfaat apa yang didapat. Pada pembinaan Gending Selonding yang menjadi program kerja utama dari penulis sendiri, penulis menyuguhkan geding Gilak Ngundang Ujan, Sekar Gadung, Rejang Lente. Dan pada pelaksanaannya penulis mengajak para remaja yang merupakan remaja dari beberapa Banjar yang ada di lingkup Desa Tunjuk. Dari adanya pembinaan tabuh Gamelan Selonding di Desa Tunjuk diharapkan dapat berkontribusi dan bermanfaat dengan baik untuk Desa dan untuk pemuda yang ikut dalam melakukan kegiatan tersebut. Selain itu juga setelah adanya pembinaan menabuh Gamelan Selonding ini bisa bermanfaat untuk dipergunakan jika ada upacara Agama di sekitar Desa Atau luar Desa.
Unduhan
Referensi
Adnyana, I. M. P. I. G. Y. H. S. (2019). Patra Dalung, Sebuah Komposisi Karawitan Bali Yang Lahir Dari Fenomena Sosial Di Desa Dalung. Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 61–67. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/kalangwan/article/view/670
Bandem, I. M. (2013). Gamelan Bali di atas Panggung Sejarah. Badan Penerbit STIKOM Bali. https://books.google.co.id/books/about/Gamelan_Bali_di_atas_panggung_sejarah.html?id=_lLmoAEACAAJ&redir_esc=y
I Wayan Suharta, I Nyoman Suarka, I Wayan Cika, I. K. S. (2020). Effect of Gamelan Selonding Commodification on Balinese Society. International Journal of Social Sciences and Humanities, 4(1), 128–139.
Kusumayana, I. G. W., & -, S. (2023). TCreation Music Bangsing Waringin | Tabuh Kreasi Bangsing Waringin. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 3(3), 306–312. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i3.2193
Mariyana, I. N. (2023). Konsep Bakti Pada Penyajian Gending-Gending Gambang di Desa Kwanji Sempidi. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(2), 126–133. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i2.306
Muryana, I. ketut, & Sukarta, A. G. (2023). Music Composition Bebarongan “Cepuk” | Tabuh Petegak Bebarongan “Cepuk.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(1), 29–36. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i1.150
Purna Yasa, I. M. R., & Santosa, H. (2022). The Transformation of Wargasari’s Kidung into Composition “Wehyang” | Transformasi Kidung Wargasari ke dalam Komposisi Karawitan “Wehyang.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 2(3), 173–179. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v2i3.476
Rustika Manik, I. M. D., Sudiana, I. N., & Hartini, N. P. (2023). Wira Chandra New Music Creation | Musik Kreasi Baru Wira Chandra. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(3), 204. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i3.383
Santosa, H., Sattvitri, N. M. A. D., & Sujayanthi, N. W. M. (2022). Mutusake: Interpretasi Putusnya Ekor Cicak dalam Sebuah Karya Musik Karawitan. PROMUSIKA, 10(2), 78–86. https://doi.org/10.24821/promusika.v10i2.7486
Supriyadnyana, P. G. Wirya, Mustika, P. G., & Muryana, K. (2020). Tabuh Kreasi Pepanggulan AMANDE. Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan, 6(1), 16–25. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/kalangwan/article/view/1115
Sutyasa, I. M. A. N., Saptono, S., & Muryana, I. K. (2023). Karya Karawitan Inovatif “Ngincung.” Jurnal Mebang: Kajian Budaya Musik Dan Pendidikan Musik, 3(1), 1–14. https://doi.org/10.30872/mebang.v3i1.53
Syahputra, Y. (2017). Pengalaman empiris menjadi sebuah ide dalam penciptaan musik. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 12(1), 31–39. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v12i1.2518
Tusan, P. W. (2002). Selonding: Tinjauan Gamelan Bali Kuna Abad X-XIV, Suatu Kajian Berdasarkan Prasasti, Karya Sastra, dan Artefak. Citra Lekha Sanggraha.
Widiana, I. W. P. (2019). Karakteristik Gamelan Selonding Bebandem Dan Selonding Tenganan “Studi Komparasi Intramusikal.” Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(1), 61–72. https://doi.org/10.31091/mudra.v34i1.637
Yunadika, D., & Muryana, I. K. (2023). Pucuk Bang, A Balinese Musical Composition Komposisi | Pucuk Bang, Sebuah Komposisi Karawitan Bali. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(3), 188. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i3.370