Pecuk: Karawitan Artwork inspired by Pecuk Kite | Pecuk: Karya Seni Karawitan Yang Terinspirasi Dari Layangan Pecuk

Penulis

  • I Kadek Vanny Mahendra Putra Prodi Seni Karawitan, Institut Seni Indonesia Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v4i1.3236

Kata Kunci:

Pecuk, Gong Kebyar, Tabuh Kreasi, pepanggulan

Abstrak

Pecuk adalah sebuah bentuk tabuh kreasi pepanggulan yang terinspirasi dari layangan pecuk. Layangan pecuk adalah sebuah bentuk layangan tradisi Bali yang memiliki dua sudut yang sama, hasil dari bentangan dua gilih atau bantang yang sama. Layangan dan melayangan merupakan sebuah hiburan yang dipercaya berasal dari mitologi Dewa Rare Angon yang merupakan manifestasi dari Dewa Siwa. Layangan pecuk juga merupakan simbol Ulu Candra dan Windu yang merupakan wijaksara atau Aksara suci simbol Tuhan. Layangan pecuk memiliki keunikan dari segi bentuk dan saat menerbangkannya. Kesederhanaan keseimbangan dalam pembuatan dan keunikan dalam menerbangkan layangan ini ditransformasikan dalam penyusunan karya tabuh kreasi pepanggulan ini. Tujuan penciptaan ini adalah untuk dapat mengimplementasikan ide yang diambil dari kearifan lokal masyarakat Bali ( layangan dan melayangan ) kedalam sebuah genre komposisi Bali yang disebut dengan Tabuh Kreasi Pepanggulan. Kebaruan tabuh kreasi pepanggulan ini telah dipeoleh melalui riset dengan menggunakan metode kualitatif disertai metode penciptaan seni pertunjukan berbasis kearifan lokal ( Rai S., 2021), yang didalamnya terdapat proses pengembangan bakat, kreativitas, pemahaman budaya lokal, konsep karya, keyakinan dan berdoa implementasi konsep karya, uji coba karya, dan penetapan bentuk karya (HKI), Untuk menemukan konsep karya yang progesive dilakukan observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Proses penciptaan yang paling menghasilkan tabuh kreasi baru diberi judul “Pecuk, menggunakan barungan gamelan Gong Kebyar sebagai media ungkap. Karya ini melibatkan 35 penabuh dan dipentaskan di Gedung Natya Mandala, Institut Seni Indonesia Denpasar, dengan kaidah-kaidah estetika seni pertunjukan seperti tata panggung, tata lampu dan tata busana.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adi Surya, I. Gede, Saptono Saptono, and I. Ketut Partha. 2022. “The Process of Music Creation Kelabu | Proses Kreasi Musik ‘Kelabu.’” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan 2(1):62–70. doi: 10.59997/jurnalsenikarawitan.v2i1.419.

Adnyana, I. Made Putra; I. Gede Yudarta; Hendra Santosa. 2019. “Patra Dalung, Sebuah Komposisi Karawitan Bali Yang Lahir Dari Fenomena Sosial Di Desa Dalung.” Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan 5(1):61–67.

Darmayasa, I. Ketut Agus, and Kadek Suartaya. 2023. “Music Composition ‘Sekar Layu’ | Komposisi Musik Inovatif ‘Sekar Layu.’” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan 1(4):224–33. doi: 10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i4.422.

Dwi Antara Putra, Ni Ketut Dewi yulianti. 2022. “Bayu Wetan As An Inspiration For The Percussion Of The Hips Creations | Bayu Wetan Sebagai Inspirasi Tabuh Kreasi Pepanggulan.” Ghurnita Jurnal Seni Karawitan 2(1):71–76.

Gita, Gede Risa Sutra, and I. Ketut Sudhana. 2023. “Introduction to the Musical Composition ‘Tirtha Nadi’ | Pengantar Karya Komposisi Karawitan ‘Tirtha Nadi.’” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan 1(2):75–83. doi: 10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i2.151.

Kusuma, Ananta, and Tri Haryanto. 2022. “Karawitan Composition ‘Catra Patra’ | Komposisi Karawitan ‘Catra Patra.’” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan 2(1):1–8. doi: 10.59997/jurnalsenikarawitan.v2i1.374.

Kusumayana, I. Gede Wisnu, and Saptono -. 2023. “TCreation Music Bangsing Waringin | Tabuh Kreasi Bangsing Waringin.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan 3(3):306–12. doi: 10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i3.2193.

Pryatna, I. Putu Danika; Hendra Santosa. 2020. “Konsep Musikal Instrumen Kendang Dalam Gamelan Gong Kebyar Bali.” Resital: Jurnal Seni Pertunjukan 21(2):73–84. doi: 10.24821/resital.v21i2.4220.

Pryatna, I. Putu Danika, Hendra Santosa, and I. Komang Sudirga. 2020. “Permainan Kendang Bali.” Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni 15(2):90–100. doi: 10.33153/dewaruci.v15i2.2991.

Purna Yasa, I. Made Rai, and Hendra Santosa. 2022. “The Transformation of Wargasari’s Kidung into Composition ‘Wehyang’ | Transformasi Kidung Wargasari Ke Dalam Komposisi Karawitan ‘Wehyang.’” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan 2(3):173–79. doi: 10.59997/jurnalsenikarawitan.v2i3.476.

Sandiawan, I. Kadek Deo, Hendra Santosa, and Ni Putu Hartini. 2022. “Komposisi Tabuh Kreasi Sekar Taji.” Journal of Music Science, Technology, and Industry 5(2):241–55. doi: 10.31091/jomsti.v5i2.2135.

Santosa, Hendra. 2019. Mredangga: Perubahan Dan Kelanjutannya. Denpasar: Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar.

Sutyasa, I. Made Agus Natih, Saptono Saptono, and I. Ketut Muryana. 2023. “Karya Karawitan Inovatif ‘Ngincung.’” Jurnal Mebang: Kajian Budaya Musik Dan Pendidikan Musik 3(1):1–14. doi: 10.30872/mebang.v3i1.53.

Yasa, I. Gede Janu Merta, and Ni Putu Tisna Andayani. 2023. “Tabuh Lelambatan Klakat Sudhamala: A New Creative Musical Composition | Tabuh Lelambatan Klakat Sudhamala: Sebuah Komposisi Karawitan Kreasi Baru.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan 1(1):37–46. doi: 10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i1.191.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-03-07

Terbitan

Bagian

Articles