Adapting Copy-Paste Phenomenon Into a New Music l Menyadur Fenomena "Copy-Paste" ke dalam Musik Baru
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i4.393Kata Kunci:
Fenomena, Copas, ReferensiAbstrak
Sebagai sebuah garapan, penata menangkap sebuah fenomena yang sering dilakukan di kalangan siswa maupun mahasiswa yaitu memilih sesuatu yang instan seperti copas (copy paste). Beranjak dari fenomena ini penggarap mengulas kembali sisi terang dari copas untuk mengubah pola pikir seseorang bahwa copas tidak semata-mata menyalin dan menempel secara mentah, namun copas merupakan suatu titik terang dari buntunya inspirasi untuk menemukan referensi sebagai bahan acuan untuk menyusun sebuah karya yang sesuai dengan karakter penggarap sendiri. Garapan ini bertujuan untuk membangkitkan rasa cinta masyarakat terhadap seni karawitan melalui karya-karya karawitan yang penuh inovasi. Penggarap menggunakan metode penciptaan yakni “Panca Sthiti Ngawi Sani”. Pengimplementasian tahapan-tahapan metode tersebut dalam penggarapan sebuah karya dapat mengeluarkan karakteristik penggarap itu sendiri sehingga melahirkan karya musik baru dengan originalitas tersendiri. Karya ini direalisasikan ke dalam tiga bagian, yakni introduksi, situasi, dan resolusi. Pada struktur ini bentuk garapan akan menyerupai pola piramid yang pada bagian tengahnya sebagai klimaks pada garapan ini. Hasil dari karya ini adalah sebuah karya berkonsep copy paste for originality, yang konteksnya dalam musik sebagai karya yang secara “kasar” mengcopy sebuah bentuk lagu dari instrumen aslinya yang di paste ke instrumen yang berbeda secara mentah, yang berdampak menimbulkan perbedaan warna bunyi saat mendengarkan instrumen tersebut. Diharapkan garapan ini dapat memberi manfaat bagi kaula muda dan penikmat seni.
Unduhan
Referensi
A.A.M.Djelantik. (1999). Estetika: Sebuah Pengantar. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).
Bandem, I. M. (1987). Ubit-ubitan, Sebuah Teknik Permainan Karawitan Bali. Akademi Seni Tari Indonesia Denpasar.
Danika, I. P., Santosa, H., & Sudirga, I. K. (2020). Permainan Kendang Bali. Dewaruci, 15(2), 90–100. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v15i2.2991
Dibia, I. W. (2020). Panca Sthiti Ngawi Sani Metodologi Penciptaan Seni. Pusat Penerbitan LPPMPP Institut Seni Indonesia Denpasar.
Pryatna, I. P. D. H. S. (2020). Konsep Musikal Instrumen kendang Dalam Gamelang Gong Kebyar Bali. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 21(2), 73–84. https://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/4220
Pryatna, I. P. D., Santosa, H., & Sudirga, I. K. (2020). Teknik Permainan Kendang Tunggal Pada Gamelan Bali-Jawa Barat. Adab (CV. Adanu Abimata).
Risa, G., Gita, S., Wayan, N., & Sujayanthi, M. (2021). Musical Composition “Sedimentasi” | Komposisi Karawitan “Sedimentasi.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 01(01), 20–28. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/148
Santosa, H., Kustiyanti, D., & Arya Satyani, I. A. W. (2021). Jejak Seni Pertunjukan Bali Kuna Dalam Karya Kesusastraan Usana Bali Mayantaka Carita. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(2), 179–185. https://doi.org/10.31091/mudra.v36i2.1247
Santosa, H. N. H. K. R. M. (2017). Seni Pertunjukan Bali Pada Masa Dinasti Warmadewa. MUDRA Jurnal Seni Budaya, 32(1), 81–91. https://doi.org/10.31091/mudra.v32i1.84
Santosa, H. S. (2016). Gamelan Sistem Sepuluh Nada dalam Satu Gembyang untuk Olah Kreativitas Karawitan Bali. Pantun, 1(2), 85–96. https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/pantun/article/view/747
Saptono, Haryanto, T., & Hendro, D. (2019). Greng Sebuah Estetika Dalam Kerampakan Antara Gamelan dan Vokal. KALANGWAN Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 29–38.
Sukerta, P. M. (1987). Ensiklopedi Karawitan Bali. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).
Tusan, P. W. (2001). Selonding. Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat 1 Bali.
Yasa, I. G. J. M. Y. N. P. T. A. (2021). Tabuh Lelambatan Klakat Sudhamala: A New Creative Musical Composition | Tabuh Lelambatan Klakat Sudhamala: Sebuah Komposisi Karawitan Kreasi Baru. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 01(01), 37–46. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/191