Experimental Music Composition “Rhythm Flower” | Komposisi Musik Eksperimental “Rhythm Flower”
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i1.401Kata Kunci:
Rhythm Flower, Musik Eksperimen, Komposisi, Kendang, KarawitanAbstrak
Tujuan yang diinginkan penata adalah merealisasikan sebuah ide gagasan yang dimiliki oleh penata sendiri melalui sebuah karya komposisi yang didasari oleh minat eksperimental. Karya komposisisi eksperimental Rhythm Flower merupakan sebuah karya yang memfokuskan penggarapan pada pengolahan ritme, maksudnya semua pengolahan yang dilakukan muncul dari sebuah pola ritme yang digunakan sebagai acuan. Karena hal itu maka penata menggunakan instrument yang tergolong instrument ritmis, yaitu kendang dan reong, serta penambahan instrument gong sebagai penegas ukuran pola ritme yang ada didalamnya. Eksperimen yang dilakukan meliputi pengolahan cara kerja pola, alat pukul, dan cara memainkan instrument. Pengolahan ini dihasilkan dari sebuah proses kreativitas yang dipinjam dari konsep Pande Made Sukerta yakni menyusun gagasan isi, menyusun ide garapan, dan menentukan garapan. Pengolahan tersebut kemudian disusun kedalam tiga bagian berbeda yakni bagian satu, dua, dan tiga. Ketiga bagian ini memiliki kesan dan maksud yang berbeda antara bagian satu hingga bagian tiga. Mulai dari bagian satu yang masih mengolah dengan konvensional, bagian dua yang sudah mulai memperlihatkan eksperimen pada cara memainkan reong yang dibalik, dan bagian tiga yang berfokus pada eksperimen penggunaan stik drum pada instrument kendang.
Unduhan
Referensi
Andi Ardiana, K., & Suryatini, N. K. (2021). Introduction to “Achromatic” Karawitan Artwork | Pengantar Karya Seni Karawitan “Achromatic.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 01(02), 108–116.
Daniswara, I. P. (2021). Megineman A New Creative Music Compotition | Megineman Sebuah Komposisi Karawitan Kreasi Baru. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 01(02), 134–142.
Edmund Prier SJ, K. (1996). Ilmu Bentuk Musik. Pusat Musik Liturgi.
Gede Risa Sutra Gita, I. K. S. (2021). Introduction to the Musical Composition “Tirtha Nadi” | Pengantar Karya Komposisi Karawitan “Tirtha Nadi.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 01(02), 75–83.
Kariasa, I. N., & Sanjaya, I. K. T. (2021). Introduction to Contemporary Music “Ngegong”| Pengantar Musik Kontemporer “Ngegong.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(1), 11–19.
Mack, D. (2001). Musik Kontemporer & Persoalan Interkultural. Artline.
Pratama, G. M. R. S. (2021). Campuhan: A New Music Creation | Campuhan: Sebuah Musik Kreasi Baru. Ghurnita: Jurnal Seni Karawitan, 01(02), 92–99. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/149
Purwwangsa Nagara, I. P., & Sudiana, I. N. (2021). Gamelan Gender Wayang Compotition “Sandaran Laju” | Komposisi Gamelan Gender Wayang “Sandaran Laju.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 01(02), 117–125.
Rustopo. (2010). Gamelan Kontemporer Di Surakarta Pembentukan Dan Perkembangannya (1970-1990). ISI Press Solo.
Santosa, H. (2019). Mredangga: Perubahan dan Kelanjutannya. Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar.
Saptono, S., Haryanto, T., & Hendro, D. (2019). Greng Sebuah Estetika Dalam Kerampakan Antara Gamelan dan Vokal. Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 29–38.
Sugiartha, A. (2012). Kreativitas Musik Bali Garapan Baru. Institut Seni Indonesia Denpasar, UPT. Penerbitan.
Sugiartha, A. (2015). Lekesan Fenomena Seni Musik Bali. ISI Denpasar.
Sukerta, P. M. (2011). Metode Penyusunan Karya Musik (Sebuah Alternatif. ISI Press Solo.
Suweca, I. W. (2005). Dasar Kekendangan Gupekan Nunggal dalam Gamelan Bali. Jurnal Bheri, 2(1), 31–43.
Wartono, T. (1984). Pengantar Pendidikan Seni Musik. Yogyakarta. Kanisius.
Wira Satya, I. P. G. (2021). Introduction to the contemporary musical compotition “Life Style” | Pengantar komposisi musik kontemporer “Life Style.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 01(02), 84–91.