Increasing The Creativity Of Teenagers In Rendang Village Through The Creation Of The Balaganjur "Jajar Wali" Composition | Meningkatkan Kreativitas Remaja Di Desa Rendang Melalui Penciptaan Komposisi Balaganjur “Jajar Wali”

Penulis

  • I Komang Bayu Apriana Institut Seni Indonesia Denpasar

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v4i4.4041

Kata Kunci:

Remaja, Kebudayaan, Balaganjur

Abstrak

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Dalam konteks kebudayaan, khususnya di Bali sudah tentu remaja memiliki peran yang sangat penting dikarenakan para remaja inilah yang akan meneruskan warisan kebudayaan dari pendahulu-pendahulu yang ada di daerah tempat mereka tinggal. Di Desa Rendang sendiri terdapat suatu kebiasaan yang telah menjadi budaya yaitu matetegen. matetegen merupakan sebuah kebudayaan dimana masyarakat dari berbagai banjar yang berbeda di desa rendang saling bertukar lingkungan tempat tinggal dengan tujuan agar nantinya jika ada masyarakat dari salah satu banjar mengadakan suatu upacara yadnya, pihak masyarakat dari banjar yang lain bisa ikut bahu-membahu untuk membantu dalam upacara tersebut. Dari kebudayaan tersebut penulis terinspirasi untuk membuat sebuah karya yang berjudul “Jajar Wali” yang dimana karya ini akan difokuskan kepada remaja-remaja yang ada di Desa Rendang. Pada karya Balaganjur yang berjudul "Jajar Wali", penata berpijak pada kesenian serta kebudayaan-kebudayaan lokal yang ada di desa rendang dengan menuangkannya ke dalam media ungkap gamelan Balaganjur Semarandana untuk menciptakan suasana yang harmonis serta memberi kesan yang agung.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adiputra, K. A. P., & Haryanto, T. (2022). Music Composition Makules | Komposisi Musik Makules. Ghurnita Jurnal Seni Karawitan, 2(2), 86–96. https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/ghurnita/article/view/406/460

Adnyana, I. M. P. I. G. Y. H. S. (2019). Patra Dalung, Sebuah Komposisi Karawitan Bali Yang Lahir Dari Fenomena Sosial Di Desa Dalung. Kalangwan: Jurnal Seni Pertunjukan, 5(1), 61–67. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/kalangwan/article/view/670

Bandem, I. M. (2013). Gamelan Bali di atas Panggung Sejarah. Badan Penerbit STIKOM Bali. https://books.google.co.id/books/about/Gamelan_Bali_di_atas_panggung_sejarah.html?id=_lLmoAEACAAJ&redir_esc=y

Gita, G. R. S., & Sujayanthi, N. W. M. (2023). Musical Composition “Sedimentasi” | Komposisi Karawitan “Sedimentasi.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(1), 20–28. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i1.148

Hardjana, S. (2003). Corat-Coret Musik Kontemporer. Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Haryanto, T., & Yudana, I. G. (2023). Contemporary Music Composition "Embryo" | Komposisi Musik Kontemporer "Embrio." GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i1.147

I. P. A. Mahendra, H. Santosa, and N. P. Hartini, “Angganada: Sebuah Komposisi Karawitan Bali,” Virtuoso: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik, vol. 5, no. 2, pp. 117–124, 2022.

Kariasa, I. N., Wardizal, W., & Santosa, H. (2023). The creative process of creating dance accompaniment gendhing Murdanata Dedarining Aringgit: the mascot dance of Nagasepaha Village in Buleleng Regency, Bali. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 18(2), 146–158. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v18i2.4904

Kusuma, A., & Haryanto, T. (2022). Karawitan Composition “Catra Patra” | Komposisi Karawitan “Catra Patra.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 2(1), 1–8. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v2i1.374

Kusumayana, I. G. W., & -, S. (2023). TCreation Music Bangsing Waringin | Tabuh Kreasi Bangsing Waringin. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 3(3), 306–312. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i3.2193

Paristha, P. P., Gede, Y. I., & Hendra, S. (2018). Tirtha Campuhan: Sebuah Karya Komposisi Baru dengan Media Gamelan Smar Pagulingan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts), 19(3), 113–121.

Pryatna, I. P. D. H. S. (2020). Konsep Musikal Instrumen kendang Dalam Gamelan Gong Kebyar Bali. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 21(2), 73–84. https://doi.org/10.24821/resital.v21i2.4220

Pryatna, I. P. D., Santosa, H., & Sudirga, I. K. (2020). Permainan Kendang Bali. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 15(2), 90–100. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v15i2.2991

Purna Yasa, I. M. R., & Santosa, H. (2022). The Transformation of Wargasari’s Kidung into Composition “Wehyang” | Transformasi Kidung Wargasari ke dalam Komposisi Karawitan “Wehyang.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 2(3), 173–179. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v2i3.476

Yasa, I. K. (2018). Angsel-Angsel dalam Gong Kebyar, Mudra Jurnal Seni Budaya, 33(1),85. https://doi.org/10.31091/mudra.v33il.324

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-12-24

Terbitan

Bagian

Articles