Music Composition Magringsing | Komposisi Tabuh “Magringsing”
DOI:
https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i4.463Kata Kunci:
Mangringsing, Komposisi Tabuh, Karawitan, BaliAbstrak
Magringsing adalah sebuah garapan tabuh kreasi yang terinspirasi dari proses pembuatan kain tenun gringsing di Desa Tenganan Pegringsingan. Pada tahap pembuatan kain gringsing, terdapat teknik yang cukup unik dan jarang digunakan pada jenis kain tenun lainnya yaitu menggunakan teknik double ikat dengan jalinan benang pakan dan lungsin yang dijalin antara satu sama lain dengan cara vertikal dan horizontal sehingga menghasilkan kesatuan motif-motif yang utuh, menarik serta memiliki nilai estetika. Garapan Magringsing dilandasi pemikiran yang berpijak kepada pola-pola tradisi yang telah ada pada karya-karya yang telah diciptakan sebelumnya dengan adanya pengembangan unsur-unsur musikal yang dituangkan ke dalam media ungkap gamelan Semar Pegulingan Saih Pitu. Metode penciptaan yang digunakan dalam garapan Magringsing adalah metode penciptaan Panca Sthiti Ngawi Sani yang meliputi tahap inspirasi (ngawirasa), tahap eksplorasi (ngawacak), tahap konsepsi (ngarencana), tahap eksekusi (ngawangun) dan tahap produksi (ngebah). Garapan Magringsing terdiri dari empat bagian, dan durasi keseluruhan garapan yaitu 11 menit. Melalui garapan Magringsing diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk lebih mencintai dan mengapresiasi produk lokal Bali yang sarat akan filosofi, dan tentunya memiliki nilai keindahan dan keistimewaan seperti kain gringsing.
Kata Kunci: Magringsing, double ikat, Panca Sthiti Ngawi Sani
Unduhan
Referensi
Bandem, I. M. (2013). Gamelan Bali di Atas Panggung Sejarah. STIKOM BALI.
Dibia, I. W. (2020). Panca Sthiti Ngawi Sani: Metodologi Penciptaan Seni. LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar.
Djelantik, A. A. M. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Gede Risa Sutra Gita, I. K. S. (2021). Introduction to the Musical Composition “Tirtha Nadi”Pengantar Karya Komposisi Karawitan “Tirtha Nadi.” 01(02), 75–83. https://doi.org/10.25124/ghurnita.v1i1.151
Kariasa, I. N., & Putra, I. W. D. (2021). Karya Karawitan Baru Manikam Nusantara. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36(2), 222–229. https://doi.org/10.31091/mudra.v36i2.1471
Kusuma, A. (1956). Kamus Bali-Indonesia (I. G. A. Kusuma, Ed.; Jilid Pertama). Pustaka Balimas.
Lodra, I. N. (2015). Dibalik Kain Tenun Gringsing (M. H. Dra. Ni Wayan Arnati, Ed.; Pertama, Vol. 1). Paramita.
Putu, N., Andayani, T., Studi, P., Karawitan, S., & Pertunjukan, F. S. (2021). Tabuh Lelambatan Klakat Sudhamala: A New Creative Musical Composition Tabuh Lelambatan Klakat Sudhamala: Sebuah Komposisi Karawitan Kreasi Baru. 01(01), 37–46. https://doi.org/10.25124/ghurnita.v1i1.191
Putu Paristha, P., I Gede, Y., & Hendra, S. (2018). Tirtha Campuhan: Sebuah Karya Komposisi Baru dengan Media Gamelan Smar Pagulingan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 19(3). https://doi.org/10.24821/resital.v19i3.2452
Saptono; Hendra, S. (2016). Gamelan Sistem Sepuluh Nada dalam Satu Gembyang untuk Olah Kreativitasa Karawitan Bali. Pantun, 1(2).
Suastika, I Gede Putu. Sudiana, I Nyoman. Sudhana, I. K. (2020). Manis Batu Sebuah Garapan Kreasi Baru Gamelan Semar Pagulingan Saih Pitu. Segara Widya, 8(1), 1–12. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/segarawidya/article/view/1046
Sugiartha, I. G. A. (2012). Kreativitas Musik Bali Garapan Baru: Perspektif Cultural Studies. UPT Penerbitan ISI Denpasar.
Utami, S. (2015). TENUN GRINGSING ORELASI MOTIF, FUNGSI, DAN ARTI SIMBOLIK. Imaji, 12(1). https://doi.org/10.21831/imaji.v12i1.3632
Wirata, I. K. (2018). Tradisi Desa Bali Kuna Tenganan Pegringsingan. Ruas Media.
Yudha, I. N., Widiantara, P., Santosa, H., & Suartaya, K. (2020). Proses Penciptaan Komposisi Karawitan Kreasi Baru Paras Paros. 8(April), 1–13.