Analisis Pengolahan Unsur Musikalitas Komposisi Musik “Jaya Baya” JES Gamelan Fusion

Authors

  • I Putu Riangga Budi Pramana Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v5i1.5420

Keywords:

Jaya Baya, komposisi musik, JES Gamelan Fusion, musikologi, musikalitas

Abstract

Menganalisa unsur musikalitas dalam suatu komposisi musik dimaksudkan untuk menemukan bagaimana implementasi musikal dapat merealisasikan ide dan konsep yang telah direncanakan oleh komposer dan diterjemahkan dalam bentuk bahasa musik. Implementasi unsur tersebut yang kemudian menjadi salah satu topik pembahasan mengenai unsur musikalitas dalam komposisi musik “Jaya Baya” JES Gamelan Fusion. Komposisi musik “Jaya Baya” merupakan komposisi hasil rearansemen dari komposisi dengan judul yang sama dari Group Gamelan Sekar Jaya, diciptakan oleh I Nyoman Windha pada tahun 2002 dengan mengambil konsep bergaya fusion music, yaitu memadukan nilai karawitan Bali dengan nilai musik Barat yang disajikan oleh JGF (Jes Gamelan Fusion). Jes Gamelan Fusion merupakan sebuah projek musik yang dicetus oleh I Nyoman Windha, sebagai wujud kreativitas perpaduan dua jenis gamelan yang dikemas dengan gaya-gaya inovatif, namun tetap berakar pada karawitan Bali. Dua jenis gamelan sebagai pondasi dasar adalah Gamelan Jegog dan Gamelan Semar Pagulingan Saih Pitu yang tentu menimbulkan perspektif warna suara dan teknik instrumentasi sebagai daya kreativitas penciptaan komposisi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan fokus uraian artikel berupa hasil analisis implementasi unsur musikalitas dalam komposisi musik “Jaya Baya” menggunakan pendekatan secara musikologi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bandem, I. M. (2013). Gamelan Bali di atas Panggung Sejarah. Badan Penerbit STIKOM Bali.

Cahyadi, A., Ardini, N. W., Laksmi, D. M. S., & Sumerjana, K. (2019). Trompong, Trombone, Trumpet and Jegogan in Trom-Trom-Trum Composition. Jomsti: Journal of Music Science, Technology, and Industry, 2(2), 145–168.

Candrawati, N. L. K., & Dkk. (2008). Kamus Budaya Bali: Bidang Istilah Musik Tradisional Bali. Balai Bahasa Denpasar.

Dibia, I. W. (1999). Selayang Pandang: Seni Pertunjukan Bali. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).

Dibia, I. W. (2017). KOTEKAN: Dalam Musik dan Kehidupan Bali (1 ed.). Balimangsi Foundation dan Institut Seni Indonesia Denpasar.

Herdanto, S., & Hastanto, S. (2011). Organologi dan Akustika I & II. CV. Lubuk Agung.

Indrawan, A. (2018). Berbagi Musik: Persembahan Untuk Sang Maha Guru. BP ISI Yogyakarta.

Krishna, I. P. A. D. & I. B. W. (2019). Konsep Ketuhanan Dalam Suara Gamelan Menurut Lontar Aji Ghurnnita. Genta Hredaya, 3(1), 49–56.

Lee, S. (2003). Reading New Music in the Age of Fusion Culture: Focused on Korean Fusion Music (Gugakfusion). Journal of the Asian Music Research Institute, 25, 189–226.

Miller, H., Sunarto, & Baramantyo, T. (2017). Apresiasi Musik. Thafz Media.

Moleong, L. J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif ((Edisi Rev). PT Remaja Rosdakarya.

Putu Paristha, P., I Gede, Y., & Hendra, S. (2018). Tirtha Campuhan: Sebuah Karya Komposisi Baru dengan Media Gamelan Smar Pagulingan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 19(3), 113–121. https://doi.org/10.24821/resital.v19i3.2452

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Tenzer, M. (2007). Gamelan Gong Kebyar: Seni Musik Abad Ke-duapuluh (J. & J. Purwanto (ed.); Diterjemah). University of Chicago.

Downloads

Published

2025-06-30

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.