Karawitan Composition “Pancung” | Komposisi Karawitan “Pancung”

Abstrak

Karya karawitan Pancung merupakan sebuah karya yang terinspirasi dari fenomena keindahan alam terutama gemericik aliran air di sekitar aliran sungai Pancung yang dihiasi ukiran tebing batu cadas dengan lingkungan pura Bejinya yang sakral. Sepanjang aliran sungai yang terletak di sebelah barat Banjar Kebon Singapadu, memiliki daya tarik tersendiri seperti air terjun, sumber mata air, tebing-tebing yang alami maupun yang sudah diukir oleh warga sekitar. Kawasan ini lumrah disebut warga setempat sebagai Beji Pancung. Berdasarkan fenomena alam tersebut, muncul suatu ketertarikan bagi penata untuk mengolah ke dalam sebuah komposisi karawitan inovatif. Adapun media ungkap yang diusung untuk mendukung ide tersebut adalah seperangkat Gamelan Gong Gede Saih Pitu dengan tambahan instrumen angklung kocok. Metode penciptaan pada karya ini menggunakan pendekatan proses kreativitas dari Alma M. Hawkins, yakni eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan. Komposisi ini berpijak pada struktur tri angga, yaitu kawitan, pengawak, dan pengecet. Ketiga bagian dalam struktur, masing-masing menggambarkan suasana dan fenomena keindahan alam Pancung dari hulu hingga hilir yang dapat dicermati melalui pengolahan pola-pola pada unsur musikal, seperti melodi, ritme, tempo, harmoni, dan dinamika, serta permainan patet yang kaya akan nuansa auditif.