Pethitan: Understanding the End Tone System in Javanese Gamelan | Pethitan: Pemahaman Sistem Nada Ujung Pada Gamelan Jawa

Penulis

  • I Ketut Ardana Institut Seni Indonesia Yogyakarta
  • Rizky Muhamad Yunus Seni Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta
  • Anon Suneko Seni Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v1i4.674

Kata Kunci:

pethit, Gamelan Jawa, komposisi, karawitan

Abstrak

Pethitan merupakan sebuah komposisi baru, terinspirasi dari sistem nada-nada yang terdapat dalam gamelan Jawa. Salah satunya adalah nada ujung dari setiap ricikan. Nada ujung ini disebut dengan pethit.  secara lisan istilah ini sering disebut oleh pengrawit, pengajar, dan peneliti, namun dalam catatan-catatan dari berbagai dokumen, tulisan ilmiah tidak ada satupun keterangan konperhensif mengenai pethit sehingga perlu dilakukan reaktualisasi konsep melalui sebuah penelitian karya seni, selanjutnya karya seni ini diberi judul Pethitan. Tujuan dari penciptaan karya komposisi karawitan Pethitan adalah mewujudkan karya komposisi karawitan dengan mengeksplorasi konsep pethit. Metode penciptaan seni yang dilakukan adalah metode empiris, yang terdiri dari observasi, diskografi, dan studi pustaka. Selain itu, juga menggunakan metode pembentukan karya dan presentasi karya. Nada-nada pethit dalam komposisi ini dieksplorasi dari tiga perangkat gamelan Jawa yang berbeda nada dasar. Oleh sebab itu, setiap nada ujung dari masing-masing perangkat memiliki frekuensi yang berbeda pula. Perbedaan ini sebagai sumber untuk mewujudkan unsur-unsur musical berupa melodi, ritme, dan dinamika komposisi.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Ardana, I. K. (2012). Sekala Niskala: Realitas Kehidupan Dalam Dimensi Rwa Bhineda. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 8(1), 139–156. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v8i1.1097

Ardana, I. K. (2017). Metode Penciptaan Karya-Karya Baru Karawitan Bali. In Yudiaryani, B. Pudjasworo, H. B. Prasetya, & I. W. Senen (Eds.), Karya Cipta Seni Pertunjukan (pertama, pp. 345–363). JB Publisher bekersama dengan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.

Ardana, I. K. (2021). Re-Actualization Balinese Gamelan Harmony for Renewal Knowlegde of the Balinese Music. International Journal of Creative and Arts Studies, 8(June), 51–69. https://doi.org/10.24821/ijcas.v8i1.5514

Aryanto, A. S. (2018). Gamelan Soepra: Konsep dan Perilaku Musikal untuk Mencapai Tujuan Pendidikan. Journal of Music Science, Technology, and Industry, 1(1), 111. https://doi.org/10.31091/jomsti.v1i1.507

Dewi, A. F. K., Kinanti, M., & Sulistyorini, P. (2020). Pola Barisan Aritmetika pada Pukulan Ketukan Dalam Gending Ketawang di Gamelan Yogyakarta. Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 7–14.

Djohan. (2016). Psikologi Musik (Cetakan IV). Penerbit Indonesia Cerdas.

Hananto, F. (2020). Gamelan Sebagai Simbol Estetis Kebudayaan Masyarakat Jawa. Representamen, 6(01). https://doi.org/10.30996/representamen.v6i01.3511

Naibaho, C. A. (2015). Analisis Improvisasi Vokal Dianne Revees Pada Lagu “Triste” Karya Antonio Carlos Jobim. Saraswati: Jurnal Mahasiswa Seni Tari. https://doi.org/10.24821/srs.v0i0.969

Pradana, K. A. W., & Garwa, I. K. (2021). Samirata: Sebuah Karya Komposisi Seni Karawitan Tabuh Kreasi. Ghurnita: Jurnal Seni Karawitan, 01(03), 145–151. https://doi.org/10.25124/ghurnita.v1i1.355

Prayuda, N. (2018). Penciptaan Komposisi Musik Karawitan “ Pararaan dalam Gauangan .” Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan, 04(1), 85–96. https://doi.org/10.26887/lg.v4i1.458.g316

Priya, Y., & Janardhana, K. (2021). Kamuflase: Korelasi Intramusikal dan Ekstramusikal dalam Penciptaan Komposisi Karawitan Bali. Promusika, 4(1), 69–80.

Purwanto, D. (2017). The Role of the Gender Barung in creating the Aesthetuc of Surakarta Style Javanese Karawitan. In 1st International Conference of Arts and Creativity (ICAC).

Sandyasa, I. K. (2018). Refleksi dan Dekontruksi Teori Oposisi Biner dalam Tradisi Hindu Masyarakat Bali. Pangkaja: Jurnal Agama Hindu, 21 No 1, 6.

Santoso, I. B. (2015). Proses Amplifikasi Gamelan Jawa dalam Pergelaran Karawitan. Keteg, 15(33–41).

Supanggah, R. (2002). Bothekan Karawitan I (1st ed.). Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Tim Penyusun. (2001). Baoesastra Djawa - 1939. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Yudha, I. N., Widiantara, P., Santosa, H., & Suartaya, K. (2020). Proses Penciptaan Komposisi Karawitan Kreasi Baru Paras Paros. 8(April), 1–13. https://doi.org/10.24821/promusika.v1i1.3607

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-07-03

Terbitan

Bagian

Articles