MAKNA CERITA PEDANDA BAKA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER
Isi Artikel Utama
Abstrak
Pendidikan karakter dalam konteks kehidupan saat ini, memang sangat penting ditanamkan sejak dini untuk mengatasi krisis moral yang melanda negara kita. Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah telah memberikan perhatian khusus pada pendidikan karakter. Tujuan utamanya untuk mengembangkan perilaku yang mencerminkan kehidupan bangsa Indonesia yaitu berprilaku sopan santun, ramah tamah, baik dan jujur bagi para siswa sejak usia dini. Untuk mencapai hal tersebut, salah satu medianya adalah melalui pendidikan. Pendidikan dan mendidik dalam konsep di Bali sering diistilahkan dengan malajah sambilang malali, malajah sambilang magending, malajah sambilang maplalianan dan sebagainya. Salah satunya cara untuk memperkuat pendidikan karakter adalah melalui dongeng Bali (satua), yang merupakan pengejawantahan nilai-nilai pendidikan yang bertujuan untuk memberikan pengertian pada sisi hati nurani dan perilaku pada anak-anak sedini mungkin. Melalui dongeng, anak-anak memperoleh model atau contoh untuk ditiru dalam berperilaku di kehidupan nyata. Salah satu dongeng yang berasal dari Bali yaitu “Pedanda Baka” yang cukup dikenal masyarakat di Bali memiliki nilai-nilai pendidikan yang dapat digunakan untuk memperkuat pendidikan karakter. Akan tetapi generasi muda sekarang yang dekat dengan penggunaan gawai, kegiatan mendongeng atau membaca dongen sudah jarang dilakukan. Tulisan ini merupakan penelitian yang berbentuk kualitatif dengan menggunakan metode hermeneutika. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam dongeng “Pedanda Baka” untuk digunakan sebagai media pendidikan karakter. Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang ditemukan adalah nilai kejujuran dan nilai sikap bersahabat.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.