FENOMENA LATAH SOSIAL DALAM PEMBUATAN KONTEN VISUAL DI ERA INDUSTRI KREATIF DIGITAL
Main Article Content
Abstract
Industri Kreatif Digital adalah Platform Online yang menyediakan tempat untuk berinteraksi dengan tujuan memperoleh keuntungan. Industri tersebut merupakan pilihan yang cukup diminati oleh masyarakat dewasa ini. hanya dengan modal kreatifitas, setiap elemen masyarakat bisa terjun didalam industri kreatif digital. Potensi pasar yang besar dan pekerjaan yang fleksibel, menyebabkan munculnya banyak kreator yang bekerja pada industri tersebut. Penelitian pada kasus ini menggunakan metode kualitatif guna mendapatkan data secara faktual dan aktual, yang digunakan untuk analisis pada permasalahan utama dalam penelitian ini. Perkembangan yang pesat dan cepat dalam industri kreatif digital, menyebabkan munculnya fenomena latah sosial, dimana fenomena ini menghasilkan karya-karya yang sifatnya repetisi atau pengulangan. Penciptaan karya visual tidak lagi berbasis pada inovasi melainkan pada viral dan profit, sehingga menurunkan kualitas konten-konten visual yang muncul pada indrustri kreatif digital dewasa ini.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors retain all their rights to the published works, such as (but not limited to) the following rights:
» Copyright and other proprietary rights relating to the article, such as patent rights,
» The right to use the substance of the article in own future works, including lectures and books,
» The right to reproduce the article for own purposes,
» The right to self-archive the article
» The right to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the article's published version (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal (Arbitrer).
References
Agustini, Pratiwi. “Warganet meningkat, Indonesia Perlu Perlu Tingkatkan Nilai Budayadi Internet” https://aptika.kominfo.go.id. Diakses pada jumat 21 januari 2022. https://aptika.kominfo.go.id/2021/09/wargan et-meningkat-indonesia-perlu-tingkatkan- nilai-budaya-di-internet/.
Moleong, J,Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000.
Pranita, Ellyvon, dan Bestari Kumala Dewi. “Viral NFT Foto Selfie Ghozali Terjual Miliaran Rupiah, Mengapa Orang Tertarik Membeli” https://www.kompas.com/. Diakses pada jumat 21 januari 2022.
https://www.kompas.com/sains/read/2022/0 1/14/083000823/viral-nft-foto-selfie- ghozali-terjual-miliaran-rupiah-mengapa- orang?page=all.
Riyanto, Galuh Putri, dan Wahyunanda Kusuma Pertiwi. “Pecahkan Rekor, Transaksi NFT di OpenSea Tembus Rp 55 Triliun” https://tekno.kompas.com/. Diakses pada kamis 20 januari 2022. https://tekno.kompas.com/read/2022/01/20/0 9310007/pecahkan-rekor-transaksi-nft-di- opensea-tembus-rp-55-triliun?page=all.
Sunarto. “Pengembangan Kreatifitas- Inovatif Dalam Pendididkan Seni Melalui Pembelajaran Mukidi”. JURNAL REFLEKSI EDUKA TIKA, 8 (2) (2018):108