Matur Tampiasih Segara : Metafora Tradisi Nyalamaq Dilauq sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Busana Bergaya Dramatic Elegance
Main Article Content
Abstract
Penulis mengeksplorasi keanekaragaman alam dan budaya nusantara yang nantinya diwujudkan dalam bentuk karya busana. Penulis memilih salah satu tradisi Indonesia yang berada di Lombok Timur NTB. tradisi Nyalamaq Dilauq adalah tradisi suku rantau yang yang ada di pulau Lombok, tradisi itu antara lain, suku Mandar, suku Bajo, suku Bugis, Suku Makasar, tradisi ini berlangsung selama 3 hari dan terdapat 3 rangkaian acara didalamnya, inti dari tradisi ini adalah persembahan dan ucapan syukur kepada alam laut , lelhur dan juga babao atau penggu lautan, persembahan ini dalam bentuk kepala kerbau yang di tenggelamkan ke sadar laut yang sudah dihias dengan emas. Tradisi ini mnejadi konsep dari penciptaan busana tugas akhir diwujudkan menjadi koleksi busana yang bertahap yaitu: ready to wear, ready to wear deluxe dan haute couture. Tradisi Nyalamaq Dilauq di implementasikan dengan teori Metafora dan kata kunci yan terpilih: mistis, persaudaraan, keagungan, persembahan, kehidupan. Penciptaan karya busana ini menggunakan metode frangipani oleh Dr. Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, S.Sn, M.Si, tahun 2016 dengan 8 tahapan : Ide pemantik (design brief), riset dan sumber (research and sourching), pengembangan desain, sampel (design development), sample, prototype and construcion), dan Produksi (production), bisnis (bussines). Hasil penciptaan ini nantinya di harapkan dapat menambah referensi kepustakaan mengenai ilmu Fashion dengan teori Metafora tradisi Nyalamaq Dilauq yang diimplementasikan ke dalam busana Dramatic elegance, agar dapat memperkenalkan budaya dan tradisi terlebih khususnya tradisi Nyalamaq Dilauq.