Brastatuti Sang Jubata Studi Kasus Busana Ready to Wear, Deluxe, dan Couture Karma Studio
Main Article Content
Abstract
Tradisi Naik Dango merupakan tradisi perayaan panen padi Suku Dayak Kanayatn yang rutin dirayakan setiap bulan April pada setiap tahunnya. Naik Dango merupakan ungkapan syukur kepada Sang Pencipta (Sang Jubata) atas berkah yang diberikan berupa hasil panen yang berlimpah. Tradisi naik dango ditandai dengan menyimpan seikat padi yang baru selesai dipanen di dalam dango (lumbung padi) oleh setiap kepala keluarga Suku Dayak yang bertani. Penciptaan karya busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan couture ini diwujudkan dengan ide pemantik Tradisi Naik Dango dengan style exotic dramatic. Tradisi Naik Dango diwujudkan dalam bentuk analogi dalam sebuah karya dengan kata kunci yang terpilih. Metode penciptaan yang digunakan yaitu terdiri dari delapan tahapan penciptaan “Frangipani” Desain Fashion dari Dr. Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana, tahun 2016 meliputi design brief, research and sourching, analizing art fashion, narrating art fashion, giving a soul, interpreting art fashion, promoting branding, affirmation branding, navigating art fashion, production business. Ide dari busana ini nantinya diharapkan dapat menambah refrensi kepustakaan mengenai Tradisi Naik Dango. Serta nantinya busana ini dapat memperkenalkan tradisi nusantara kepada masyarakat Indonesia sehingga tradisi nusantara Indonesia tetap lestari.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.